Media Asing Turut Beritakan Gempa dan Tsunami Sulteng
A
A
A
JAKARTA - Bencana gempa dan tsunami yang melanda wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), menjadi sorotan sejumlah media asing. Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter (SR) dengan pusat gempa berada terletak pada koordinat 119, 850 BT; 0,180 LS, dan kedalaman 10 kilometer (km) memicu tsunami di pesisir Palu.
Kantor berita Reuters menurunkan laporan dengan judul ‘Major Quake and Tsunami Cause Deaths In Indonesian City. ‘ Dalam laporannya, Reuters menyatakan tsunami setinggi 2 meter melanda pulau di Palu menyebabkan korban tewas.
“Gempa dan tsunami menyebabkan beberapa korban...sementara laporan awal menunjukkan bahwa korban tewas di reruntuhan gedung yang runtuh,” seperti disitir dari laman Reuters yang mengutip pernyataan juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (29/9/2018).
Reuters juga mengutip pernyataan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika, BMKG, Dwikorita Karnawati yang menyatakan tsunami setinggi 1,5 hingga dua meter telah surut.
“Situasinya kacau. Orang-orang berlarian di jalanan dan gedung-gedung telah runtuh. Ada kapal yang terdampar di pantai,” ujar Dwikorita.
Sementara itu laman New Zealand Herald menurunkan laporan gempa kuat yang mengguncang wilayah Sulawesi memicu tsunami setinggi 3 meter yang menyapu sejumlah rumah di dua kota Palu dan Donggala. New Zealand Herald mengutip laporan dari badan gempa AS, Survei Geologi AS, yang menyatakan dua gempa melanda wilayah Sulawesi Tengah. Gempa pertama berkekuatan 7,7 SR dan kedua berkekuatan 7,5 SR.
Media asing lain yang turut melaporkan gempa Sulteng adalah Russia Today. Russia Today mengutip rekaman yang diposting oleh pengguna Twitter dengan akun @DianOnno. Dalam postingannya, akun tersebut menyematkan video yang menunjukkan gelombang besar menyapu pantai. Orang-orang yang berada di tepi pantai sontak berteriak dan melarikan diri.
Dalam cuitannya, @DianOnno mengatakan ia menerima video tersebut oleh seorang rekan yang tidak dapat menghubungi keluarga mereka di daerah itu setelah menerima rekaman dari saudara perempuan mereka.
Kantor berita Reuters menurunkan laporan dengan judul ‘Major Quake and Tsunami Cause Deaths In Indonesian City. ‘ Dalam laporannya, Reuters menyatakan tsunami setinggi 2 meter melanda pulau di Palu menyebabkan korban tewas.
“Gempa dan tsunami menyebabkan beberapa korban...sementara laporan awal menunjukkan bahwa korban tewas di reruntuhan gedung yang runtuh,” seperti disitir dari laman Reuters yang mengutip pernyataan juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (29/9/2018).
Reuters juga mengutip pernyataan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika, BMKG, Dwikorita Karnawati yang menyatakan tsunami setinggi 1,5 hingga dua meter telah surut.
“Situasinya kacau. Orang-orang berlarian di jalanan dan gedung-gedung telah runtuh. Ada kapal yang terdampar di pantai,” ujar Dwikorita.
Sementara itu laman New Zealand Herald menurunkan laporan gempa kuat yang mengguncang wilayah Sulawesi memicu tsunami setinggi 3 meter yang menyapu sejumlah rumah di dua kota Palu dan Donggala. New Zealand Herald mengutip laporan dari badan gempa AS, Survei Geologi AS, yang menyatakan dua gempa melanda wilayah Sulawesi Tengah. Gempa pertama berkekuatan 7,7 SR dan kedua berkekuatan 7,5 SR.
Media asing lain yang turut melaporkan gempa Sulteng adalah Russia Today. Russia Today mengutip rekaman yang diposting oleh pengguna Twitter dengan akun @DianOnno. Dalam postingannya, akun tersebut menyematkan video yang menunjukkan gelombang besar menyapu pantai. Orang-orang yang berada di tepi pantai sontak berteriak dan melarikan diri.
Dalam cuitannya, @DianOnno mengatakan ia menerima video tersebut oleh seorang rekan yang tidak dapat menghubungi keluarga mereka di daerah itu setelah menerima rekaman dari saudara perempuan mereka.
(ian)