Dengan Air Mata, Calon Ketua Mahkamah Agung AS Bantah Skandal Seks
A
A
A
WASHINGTON - Brett Kavanaugh berjuang keras untuk menyelamatkan nominasinya sebagai Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) di Komite Kehakiman Senat. Calon yang dijagokan Presiden Donald Trump ini meneteskan air mata dan meluapkan kemarahan untuk membantah tuduhan melakukan serangan seksual terhadap beberapa wanita.
Tuduhan skandal seks itu telah menjadi batu sandungan yang berpotensi menggagalkannya sebagai Ketua Mahkamah Agung. Dalam sidang Senat yang dramatis pada hari Kamis waktu Washington, Kavanaugh menyatakan "100 persen yakin" dirinya tidak bersalah.
Christine Blasey Ford adalah wanita pertama yang membuat tuduhan. Calon Ketua Mahkamah Agung itu sebelumnya menjabat sebagai hakim pengadilan banding federal.
Ford mengatakan kepada Komite Kehakiman Senat bahwa dia takut Kavanaugh akan memperkosa dan secara tidak sengaja membunuhnya selama serangan ketika keduanya masih pelajar di sekolah menengah di Maryland.
Ford dan Kavanaugh bersaksi secara terpisah di hadapan Komite Kehakiman Senat.
"Saya bersumpah hari ini, di bawah sumpah, di hadapan Senat dan bangsa, di hadapan keluarga saya dan Tuhan, saya tidak bersalah atas tuduhan ini," kata Kavanaugh kepada Komite Kehakiman Senat, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/9/2018).
Adu kesaksian itu menjadi pertimbangan para anggota Senat apakah akan mengonfirmasi Kavanaugh sebagai Ketua Mahkamah Agung atau tidak. Anggota Senat 51:49 yang didominasi Partai Republik pendukung Presiden Trump.
Senat Partai Republik berencana untuk melakukan pertemuan pada Kamis malam untuk membahas langkah selanjutnya. Komite Kehakiman, di mana Partai Republik memegang mayoritas 11:10, akan bertemu pada Jumat pagi.Baca Juga: Calon Ketua Mahakamah Agung AS dari Trump Tersandung Skandal Seks
Seorang pembantu Senat senior Partai Republik mengatakan pemungutan suara prosedural pertama di Senat dengan 100 anggota akan diadakan pada hari Sabtu.
Kavanaugh menyebut dirinya korban "pembunuhan karakter yang aneh". Dia membantah tuduhan Ford dengan tegas.
"Saya tidak akan diintimidasi untuk menarik diri dari proses ini," kata Kavanaugh.
Usai sidang Komite Kehakiman Senat, Presiden Trump menulis tentang Kavanaugh di Twitter. "Kesaksiannya kuat, jujur, dan memukau. Pencarian dan penghancuran strategi Demokrat adalah tercela dan proses ini telah menjadi kepura-puraan dan upaya total untuk menunda, menghalangi, dan menolak. Senat harus memilih!," tulis dia.
Kavanaugh sesekali menahan air matanya menetes, terutama ketika dia menyebutkan bahwa putrinya menyarankannya berdoa untuk Ford ketika wanita itu berbicara tentang ayahnya.
Kavanaugh dengan tajam menyerang para senator Demokrat dengan menyebut dirinya korban pukulan politik yang diperhitungkan.
Ford, seorang profesor psikologi di Palo Alto University di California, mengatakan lebih dari empat jam kesaksian bahwa Kavanaugh mabuk saat menyerangnya dan mencoba untuk melepaskan pakaiannya di sebuah perkumpulan remaja pada tahun 1982. Saat itu, Ford berusia 15 tahun dan Kavanaugh berusia 17 tahun.
"Dengan tingkat kepastian apa Anda percaya Brett Kavanaugh menyerang Anda?," tanya Senator Demokrat Dick Durbin.
"Seratus persen," jawab Ford.
Ketika Senator Dianne Feinstein dari Demokrat bertanya apakah mungkin kasus ini salah identitas, Ford menjawab;"Sama sekali tidak".
Kubu Partai Demokrat memuji kesaksian Ford sebagai kesaksian kredibel dan berani.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas keberanian Anda. Dan saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa saya percaya pada Anda," kata Senator Cory Booker.
Tuduhan skandal seks itu telah menjadi batu sandungan yang berpotensi menggagalkannya sebagai Ketua Mahkamah Agung. Dalam sidang Senat yang dramatis pada hari Kamis waktu Washington, Kavanaugh menyatakan "100 persen yakin" dirinya tidak bersalah.
Christine Blasey Ford adalah wanita pertama yang membuat tuduhan. Calon Ketua Mahkamah Agung itu sebelumnya menjabat sebagai hakim pengadilan banding federal.
Ford mengatakan kepada Komite Kehakiman Senat bahwa dia takut Kavanaugh akan memperkosa dan secara tidak sengaja membunuhnya selama serangan ketika keduanya masih pelajar di sekolah menengah di Maryland.
Ford dan Kavanaugh bersaksi secara terpisah di hadapan Komite Kehakiman Senat.
"Saya bersumpah hari ini, di bawah sumpah, di hadapan Senat dan bangsa, di hadapan keluarga saya dan Tuhan, saya tidak bersalah atas tuduhan ini," kata Kavanaugh kepada Komite Kehakiman Senat, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/9/2018).
Adu kesaksian itu menjadi pertimbangan para anggota Senat apakah akan mengonfirmasi Kavanaugh sebagai Ketua Mahkamah Agung atau tidak. Anggota Senat 51:49 yang didominasi Partai Republik pendukung Presiden Trump.
Senat Partai Republik berencana untuk melakukan pertemuan pada Kamis malam untuk membahas langkah selanjutnya. Komite Kehakiman, di mana Partai Republik memegang mayoritas 11:10, akan bertemu pada Jumat pagi.Baca Juga: Calon Ketua Mahakamah Agung AS dari Trump Tersandung Skandal Seks
Seorang pembantu Senat senior Partai Republik mengatakan pemungutan suara prosedural pertama di Senat dengan 100 anggota akan diadakan pada hari Sabtu.
Kavanaugh menyebut dirinya korban "pembunuhan karakter yang aneh". Dia membantah tuduhan Ford dengan tegas.
"Saya tidak akan diintimidasi untuk menarik diri dari proses ini," kata Kavanaugh.
Usai sidang Komite Kehakiman Senat, Presiden Trump menulis tentang Kavanaugh di Twitter. "Kesaksiannya kuat, jujur, dan memukau. Pencarian dan penghancuran strategi Demokrat adalah tercela dan proses ini telah menjadi kepura-puraan dan upaya total untuk menunda, menghalangi, dan menolak. Senat harus memilih!," tulis dia.
Kavanaugh sesekali menahan air matanya menetes, terutama ketika dia menyebutkan bahwa putrinya menyarankannya berdoa untuk Ford ketika wanita itu berbicara tentang ayahnya.
Kavanaugh dengan tajam menyerang para senator Demokrat dengan menyebut dirinya korban pukulan politik yang diperhitungkan.
Ford, seorang profesor psikologi di Palo Alto University di California, mengatakan lebih dari empat jam kesaksian bahwa Kavanaugh mabuk saat menyerangnya dan mencoba untuk melepaskan pakaiannya di sebuah perkumpulan remaja pada tahun 1982. Saat itu, Ford berusia 15 tahun dan Kavanaugh berusia 17 tahun.
"Dengan tingkat kepastian apa Anda percaya Brett Kavanaugh menyerang Anda?," tanya Senator Demokrat Dick Durbin.
"Seratus persen," jawab Ford.
Ketika Senator Dianne Feinstein dari Demokrat bertanya apakah mungkin kasus ini salah identitas, Ford menjawab;"Sama sekali tidak".
Kubu Partai Demokrat memuji kesaksian Ford sebagai kesaksian kredibel dan berani.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas keberanian Anda. Dan saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa saya percaya pada Anda," kata Senator Cory Booker.
(mas)