Meski Bersitegang, Mesir Kecam Serangan Teror Parade Militer Iran
A
A
A
KAIRO - Mesir mengutuk serangan teroris mematikan baru-baru ini yang menargetkan parade militer di Iran selatan. Hal itu dikatakan Kementerian Luar Negeri Mesir dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menekankan bahwa kecaman itu sejalan dengan posisi tetap dan konstan Mesir yang mengutuk semua jenis dan bentuk operasi teroris.
"Mesir megucapkan belasungkawa tulus kepada keluarga korban, berharap pemulihan cepat bagi yang terluka," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (23/9/2018).
Pernyataan ini juga memperbarui seruan Mesir untuk mengintensifkan upaya internasional guna memerangi fenomena terorisme dan menghilangkan sumber dukungannya.
Serangan teroris terjadi sebelumnya di kota Ahvaz di Iran selatan menewaskan lebih dari 20 orang.
Hubungan antara Mesir dan Iran sendiri telah terputus selama beberapa dekade, sejak Mesir menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979.
Setelah pemberontakan populer di awal tahun 2011 menggulingkan mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak, sebuah terobosan dalam hubungan Kairo-Teheran muncul di cakrawala tetapi kemudian lenyap setelah pemindahan kekuasaan yang didukung militer terhadap mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi pada pertengahan 2013, yang ditolak oleh Teheran.
Selama beberapa tahun terakhir, Mesir telah berulang kali mengutuk apa yang digambarkan sebagai campur tangan Iran dalam urusan dalam negeri negara-negara Arab dan dugaan dukungan republik Islam atas serangan rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Syiah Houthi di Yaman terhadap Arab Saudi, sekutu penting regional Mesir.
Pernyataan itu menekankan bahwa kecaman itu sejalan dengan posisi tetap dan konstan Mesir yang mengutuk semua jenis dan bentuk operasi teroris.
"Mesir megucapkan belasungkawa tulus kepada keluarga korban, berharap pemulihan cepat bagi yang terluka," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (23/9/2018).
Pernyataan ini juga memperbarui seruan Mesir untuk mengintensifkan upaya internasional guna memerangi fenomena terorisme dan menghilangkan sumber dukungannya.
Serangan teroris terjadi sebelumnya di kota Ahvaz di Iran selatan menewaskan lebih dari 20 orang.
Hubungan antara Mesir dan Iran sendiri telah terputus selama beberapa dekade, sejak Mesir menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979.
Setelah pemberontakan populer di awal tahun 2011 menggulingkan mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak, sebuah terobosan dalam hubungan Kairo-Teheran muncul di cakrawala tetapi kemudian lenyap setelah pemindahan kekuasaan yang didukung militer terhadap mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi pada pertengahan 2013, yang ditolak oleh Teheran.
Selama beberapa tahun terakhir, Mesir telah berulang kali mengutuk apa yang digambarkan sebagai campur tangan Iran dalam urusan dalam negeri negara-negara Arab dan dugaan dukungan republik Islam atas serangan rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Syiah Houthi di Yaman terhadap Arab Saudi, sekutu penting regional Mesir.
(ian)