Keracunan Gas, Tamu Hotel di Sydney Dilarikan ke Rumah Sakit
A
A
A
SYDNEY - Setidaknya delapan orang di sebuah hotel di Sydney, Australia, terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah menghirup gas beracun dari sistem AS hotel. Hal itu dikatakan oleh seorang petugas ambulans.
"Seorang pekerja secara tidak sengaja menggabungkan klorin dan asam klorida, yang digunakan sebagai zat pembersih, di Hotel Pullman," ujar kepala bagian dari New South Wales Ambulance, Steve Vaughan, seperti dikutip dari Reuters (19/9/2018).
Reaksi kimia dari dua zat tersebut diketahui dapat menghasilkan gas hidrogen klorida.
Vaughan mengatakan gas mengalir melalui sistem pendingin udara hotel, yang menghadap Hyde Park di pusat kota, sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
"Sekitar 30 orang terpapar gas beracun tersebut, dengan gejala mulai dari iritasi mata hingga masalah pernapasan dan kesemutan di tenggorokan," ungkap Vaughan.
Delapan orang, termasuk pekerja yang mencampur bahan kimia tersebut, dianggap cukup sakit untuk dibawa ke rumah sakit dan dalam kondisi stabil.
Seorang tamu, Mathais Otterstedt, mengatakan kepada wartawan di luar hotel bahwa orang-orang batuk di koridor, tetapi kebanyakan hilang dengan cepat dan dia melihat tidak ada yang terluka parah.
"Ini seperti bau kaporit yang akut di udara ... bau itu seperti keluar dari ventilasi dan sangat kuat, orang-orang mengatupkan wajah mereka dan saya langsung menyadari bahwa ada sesuatu yang salah," katanya.
Juru bicara untuk Accor SA, pemilik Pullman Hotel tidak berkomentar terkait kejadian ini.
"Seorang pekerja secara tidak sengaja menggabungkan klorin dan asam klorida, yang digunakan sebagai zat pembersih, di Hotel Pullman," ujar kepala bagian dari New South Wales Ambulance, Steve Vaughan, seperti dikutip dari Reuters (19/9/2018).
Reaksi kimia dari dua zat tersebut diketahui dapat menghasilkan gas hidrogen klorida.
Vaughan mengatakan gas mengalir melalui sistem pendingin udara hotel, yang menghadap Hyde Park di pusat kota, sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
"Sekitar 30 orang terpapar gas beracun tersebut, dengan gejala mulai dari iritasi mata hingga masalah pernapasan dan kesemutan di tenggorokan," ungkap Vaughan.
Delapan orang, termasuk pekerja yang mencampur bahan kimia tersebut, dianggap cukup sakit untuk dibawa ke rumah sakit dan dalam kondisi stabil.
Seorang tamu, Mathais Otterstedt, mengatakan kepada wartawan di luar hotel bahwa orang-orang batuk di koridor, tetapi kebanyakan hilang dengan cepat dan dia melihat tidak ada yang terluka parah.
"Ini seperti bau kaporit yang akut di udara ... bau itu seperti keluar dari ventilasi dan sangat kuat, orang-orang mengatupkan wajah mereka dan saya langsung menyadari bahwa ada sesuatu yang salah," katanya.
Juru bicara untuk Accor SA, pemilik Pullman Hotel tidak berkomentar terkait kejadian ini.
(ian)