Tinjau Latihan Perang, Putin: Rusia Adalah Negara Damai

Kamis, 13 September 2018 - 23:40 WIB
Tinjau Latihan Perang,...
Tinjau Latihan Perang, Putin: Rusia Adalah Negara Damai
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin memuji negaranya sebagai negara yang damai, menyanggah bahwa negara itu agresif. Ia menyatakan hal tersebut saat meninjau latihan perang terbesar yang dilakukan militer Rusia sejak Perang Dingin.

Pemimpin Rusia itu mengunjungi latihan perang Vostok 2018 di perbatasan China, melibatkan 1.000 pesawat, sekitar 36.000 tank dan kendaraan lapis baja dan tambahan 80 kapal. Meskipun ada kekhawatiran di luar negeri mengenai tujuan dari latihan itu, yaitu untuk membiasakan para komandan Rusia membuat penyebaran pasukan dalam jumlah besar pada jarak yang jauh, Putin telah menolak tudingan bahwa negaranya agresif.

"Rusia adalah negara yang cinta damai," kata Putin, menurut kantor berita Interfax.

“Kami tidak dan tidak mungkin memiliki rencana agresif. Kebijakan luar negeri kami diarahkan untuk menciptakan kerja sama dengan semua negara yang tertarik dengan ini (damai)," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (13/9/2018).

Berbicara kepada tentara Rusia secara langsung, Putin mengatakan bahwa tanggung jawab mereka ada dua.

"Tugas kita ke Rusia adalah siap untuk membela kedaulatan, keamanan dan kepentingan nasional negara kita (dan), jika itu terjadi, juga untuk mendukung sekutu kita," tegasnya.

Pasukan Rusia saat ini terlibat dalam dua konflik di luar negeri, membom pemberontak anti-pemerintah di Suriah dan, sebaliknya, mendukung pasukan anti-pemerintah di negara tetangganya, Ukraina, setelah bekas negara Soviet itu melipatgandakan upayanya mencari keanggotaan Uni Eropa.

Pasukan Rusia juga ambil bagian dalam pencaplokan Crimea dari Ukraina pada 2014, sesaat sebelum meluncurkan pemberontakan di timur negara itu.

Lebih dari 3.000 tentara dari China yang berdekatan telah bergabung dengan latihan itu, sebagaimana personil militer dari Mongolia. Kremlin membantah niat latihan Vostok 2018 akan mengganggu negara-negara barat, terutama karena terjadi di Rusia timur jauh, namun sekutu AS dan sekutu NATO Turki mengatakan telah menerima undangan untuk berpartisipasi dalam latihan.

Militer Rusia dan militer China baru-baru ini menyatukan pasukan untuk Olimpiade Tentara Internasional Moskow, di mana 30 negara lainnya bergabung dengan mereka dalam menggunakan pelatihan militer untuk menciptakan kompetisi seperti biathlon tank dan memasak dapur lapangan.

Putin dan Presiden China Xi Jinping telah mencoba untuk menggambarkan negara mereka semakin dekat, terutama setelah kejatuhan hubungan antara Barat dan Kremlin atas Ukraina dan militerisasi China yang semakin meningkat di Laut Cina Selatan. Keduanya muncul di sebuah forum di Vladivostok, dekat daerah Vostok, awal pekan ini, di mana mereka membuat pancake bersama.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7312 seconds (0.1#10.140)