Peduli Utang Negara, Raja Malaysia Batalkan Perayaan Ulang Tahun
A
A
A
PETALING JAYA - Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V, membatalkan perayaan ulang tahun yang jatuh pada 9 September 2018. Dana perayaan akan dikembalikan ke negara untuk membantu pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohamad membayar utang negara.
Sultan Muhammad yang berusia 48 tahun juga membatalkan resepsi minum teh kerajaan. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis malam, Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Datuk Wan Ahmad Dahlan Abdul Aziz bersumpah bahwa dana yang dialokasikan untuk perayaan ulang tahun raja akan dikembalikan ke pemerintah melalui Tabung Harapan Malaysia.
"Yang Mulia Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah yang telah merencanakan acara resmi bersamaan dengan perayaan ulang tahun resmi-nya untuk 2018," bunyi pernyataan tersebut.
Meski perayaan ulang tahun dan resepsi minum teh kerajaan dibatalkan, kegiatan lain yang berkaitan dengan ulang tahun Sultan Muhammad V tetap digelar sesuai jadwal.
Tabung Harapan Malaysia adalah lembaga yang dibentuk Mahathir untuk mengakomodasi para warganya yang ingin membantu membayar utang negara.
Sebelumnya pada hari yang sama, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa dia mempertimbangkan kemungkinan untuk mengakhiri kontribusi dana ke Tabung Harapan Malaysia.
Dia mengatakan pemerintah belum memilih tanggal kapan patungan dana itu akan ditutup.
"Kami belum memutuskan, mungkin bulan depan," katanya kepada wartawan setelah menghadiri diskusi meja bundar dengan para pemimpin bisnis ASEAN, seperti dikutip The Star, Jumat (31/8/2018).
Dia mencatat bahwa patungan dana tersebut menunjukkan bahwa orang Malaysia mencintai negaranya dan bersedia berkorban untuk mengatasi masalah utang negara. Lembaga Tabung Harapan Malaysia dibentuk setelah seorang warga bernama Nik Shazarina Bakti membuka donasi dengan nama "Please Help Malaysia".
"Saya pikir cukup jelas bahwa orang-orang yang telah memberikan bahkan sejumlah kecil uang bersedia membantu menyelamatkan negara ini," ujarnya.
Mahathir mengumumkan pembentukan lembaga sejak 30 Mei untuk memungkinkan warga Malaysia menyumbang dana guna mengurangi tingkat utang negara. Kontribusi hingga Kamis sore sudah mencapai RM179,9 juta (Rp645,8 miliar).
Sejak menjabat Perdana Menteri Malaysia, Mahathir dibebani utang negara yang sudah mencapai Rp3.500 triliun.
Sultan Muhammad yang berusia 48 tahun juga membatalkan resepsi minum teh kerajaan. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis malam, Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Datuk Wan Ahmad Dahlan Abdul Aziz bersumpah bahwa dana yang dialokasikan untuk perayaan ulang tahun raja akan dikembalikan ke pemerintah melalui Tabung Harapan Malaysia.
"Yang Mulia Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah yang telah merencanakan acara resmi bersamaan dengan perayaan ulang tahun resmi-nya untuk 2018," bunyi pernyataan tersebut.
Meski perayaan ulang tahun dan resepsi minum teh kerajaan dibatalkan, kegiatan lain yang berkaitan dengan ulang tahun Sultan Muhammad V tetap digelar sesuai jadwal.
Tabung Harapan Malaysia adalah lembaga yang dibentuk Mahathir untuk mengakomodasi para warganya yang ingin membantu membayar utang negara.
Sebelumnya pada hari yang sama, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa dia mempertimbangkan kemungkinan untuk mengakhiri kontribusi dana ke Tabung Harapan Malaysia.
Dia mengatakan pemerintah belum memilih tanggal kapan patungan dana itu akan ditutup.
"Kami belum memutuskan, mungkin bulan depan," katanya kepada wartawan setelah menghadiri diskusi meja bundar dengan para pemimpin bisnis ASEAN, seperti dikutip The Star, Jumat (31/8/2018).
Dia mencatat bahwa patungan dana tersebut menunjukkan bahwa orang Malaysia mencintai negaranya dan bersedia berkorban untuk mengatasi masalah utang negara. Lembaga Tabung Harapan Malaysia dibentuk setelah seorang warga bernama Nik Shazarina Bakti membuka donasi dengan nama "Please Help Malaysia".
"Saya pikir cukup jelas bahwa orang-orang yang telah memberikan bahkan sejumlah kecil uang bersedia membantu menyelamatkan negara ini," ujarnya.
Mahathir mengumumkan pembentukan lembaga sejak 30 Mei untuk memungkinkan warga Malaysia menyumbang dana guna mengurangi tingkat utang negara. Kontribusi hingga Kamis sore sudah mencapai RM179,9 juta (Rp645,8 miliar).
Sejak menjabat Perdana Menteri Malaysia, Mahathir dibebani utang negara yang sudah mencapai Rp3.500 triliun.
(mas)