Suriah Tuding White Helmets Culik 44 Anak-anak

Jum'at, 31 Agustus 2018 - 00:34 WIB
Suriah Tuding White...
Suriah Tuding White Helmets Culik 44 Anak-anak
A A A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri Suriah Walid Muallem menyebut kelompok White Helmets telah menculik 44 anak Suriah. Penculikan itu merupakan bagian dari rencana serangan kimia yang akan dituduhkan kepada rezim Suriah.

Hal itu dikatakan Muallem setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

"Di balik penciptaan organisasi pseudo, White Helmets, adalah layanan khusus Inggris: mereka mensponsorinya, mereka memimpinnya. Mereka berada di belakang organisasi dari skenario-skenario yang dibuat untuk penggunaan senjata kimia dan sekarang mereka sedang mempersiapkansituasi penggunaan senjata kimia seperti itu di Idlib," kata Muallem seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (31/8/2018).

Muallem menyatakan bahwa tentara Suriah tidak perlu menggunakan senjata kimia, menekankan bahwa mereka tidak memiliki senjata seperti itu.

Dalam kesempatan itu, Muallem memperingatkan kemungkinan agresi yang dilakukan oleh trio AS-Inggris-Prancis dan konsekuensi bencana dari upaya Barat untuk mengacaukan negaranya.

Terlepas dari apakah serangan AS-Inggris-Prancis terjadi atau tidak, Damaskus akan menyelesaikan perjuangannya melawan terorisme, menteri itu mencatat.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk menghindari kemungkinan korban sipil dan umumnya menghindari pertumpahan darah," katanya, mencatat bahwa Front Al-Nusra mencoba untuk mencegah rencana tersebut.

Ia menambahkan bahwa AS telah kalah dari Suriah di ranah militer, terlepas dari semua upayanya.

"Kita dapat mengatakan bahwa Amerika kalah secara militer di Suriah, terlepas dari upaya yang telah mereka lakukan, dan sekarang mereka ingin memanfaatkan momen untuk mendapatkan dividen melalui proses politik dan mencegah kembalinya pengungsi ke rumah mereka," tutur Muallem.

Awal pekan ini, Kementerian Pertahanan Rusia memperingatkan bahwa pemimpin kelompok teroris Tahrir al-Sham sedang merencanakan serangan kimia terhadap warga sipil di Idlib. Serangan itu dimaksudkan untuk memprovokasi negara-negara Barat melakukan serangan balasan terhadap Damaskus.

Tahrir al-Sham adalah kelompok yang berafiliasi dengan organisasi teror Front al-Nusra, sayap kelompok teroris internasional al-Qaeda di Suriah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9011 seconds (0.1#10.140)