Rusia Tunda Konferensi Internasional Soal Perdamaian Afghanistan

Selasa, 28 Agustus 2018 - 23:38 WIB
Rusia Tunda Konferensi Internasional Soal Perdamaian Afghanistan
Rusia Tunda Konferensi Internasional Soal Perdamaian Afghanistan
A A A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov dan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani telah setuju untuk menunda konferensi internasional mengenai perdamaian di Afghanistan. Konferensi itu awalnya direncanakan pada awal September mendatang.

Berbicara melalui sambungan telepon, Ghani mengusulkan Rusia untuk menunda konferensi tersebut, karena kebutuhan untuk mengembangkan posisi konsolidasi Afghanistan pada masalah ini.

"Presiden Afghanistan pada prinsipnya mendukung gagasan pertemuan Moskow, mengusulkan untuk menunda itu karena kebutuhan untuk mengembangkan posisi konsolidasi Afghanistan pada masalah ini, dengan mempertimbangkan perubahan personel yang sedang berlangsung dalam kepemimpinan blok yang berkuasa di Afghanistan," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Lavrov dan Ghani setuju untuk menetapkan tanggal baru untuk pertemuan melalui saluran diplomatik," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (28/8).

Hal senada disampaikan oleh pemerintah Afghanistan. Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Afghanistan menyatakan dalam pembicaraan dengan Lavrov, Ghani menyambut upaya yang dibuat oleh Moskow. Namun, dia juga menekankan bahwa setiap perundingan harus menjadi proses yang dimotori Afghanistan.

"Dalam percakapan lewat telepon, Presiden Ghani memuji upaya yang dilakukan oleh teman-teman regional dan internasional Afghanistan, terutama Rusia untuk menciptakan perdamaian abadi di Afghanistan," kata pemerintah Afghanistan.

"Dia mengatakan bahwa rencana perdamaian yang dipresentasikan pada Konferensi Kabul kedua telah digariskan dalam konsultasi dengan berbagai segmen masyarakat dan dengan dukungan masyarakat internasional dan rencana tersebut telah mendefinisikan semua prinsip dasar untuk perdamaian yang berkelanjutan di negara ini,” sambungnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6105 seconds (0.1#10.140)