Trump Minta Pompeo Selidiki Perampasan Tanah di Afrika Selatan
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, ia telah meminta Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk mempelajari "perampasan tanah dan pertanian" Afrika Selatan dan "pembunuhan petani".
"Saya telah meminta Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk mempelajari secara dekat perampasan tanah dan pertanian di Afrika Selatan dan pengambilalihan dan pembunuhan petani skala besar," kata Trump melalui akun Twitternya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (23/8).
Kicauan Trump tampaknya menjadi respon terhadap laporan Fox News pada hari Rabu yang berfokus pada masalah tanah di Afrika Selatan dan pembunuhan petani kulit putih.
Kejahatan yang kejam adalah masalah serius di Afrika Selatan dan 47 petani tewas pada2017-28, menurut statistik dari AgriSA, sebuah asosiasi pertanian. Namun, pembunuhan di peternakan berada pada titik terendah 20 tahun.
Sejak berakhirnya apartheid pada tahun 1994, Kongres Nasional Afrika (ANC) telah mengikuti model "penjual-bersedia, penjual, pembeli" di mana pemerintah membeli lahan pertanian milik kulit putih untuk didistribusikan kembali kepada orang kulit hitam.
Namun, Presidenan Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa mengumumkan pada 1 Agustus bahwa ANC berencana untuk mengubah konstitusi untuk memungkinkan pengambilalihan tanah tanpa kompensasi.
Ramaphosa mengatakan reformasi lahan akan dilakukan tanpa berdampak pada pertumbuhan ekonomi atau ketahanan pangan. "Tidak ada lahan yang "disita" sejak rencana reformasi diumumkan," kata ANC.
"Saya telah meminta Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk mempelajari secara dekat perampasan tanah dan pertanian di Afrika Selatan dan pengambilalihan dan pembunuhan petani skala besar," kata Trump melalui akun Twitternya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (23/8).
Kicauan Trump tampaknya menjadi respon terhadap laporan Fox News pada hari Rabu yang berfokus pada masalah tanah di Afrika Selatan dan pembunuhan petani kulit putih.
Kejahatan yang kejam adalah masalah serius di Afrika Selatan dan 47 petani tewas pada2017-28, menurut statistik dari AgriSA, sebuah asosiasi pertanian. Namun, pembunuhan di peternakan berada pada titik terendah 20 tahun.
Sejak berakhirnya apartheid pada tahun 1994, Kongres Nasional Afrika (ANC) telah mengikuti model "penjual-bersedia, penjual, pembeli" di mana pemerintah membeli lahan pertanian milik kulit putih untuk didistribusikan kembali kepada orang kulit hitam.
Namun, Presidenan Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa mengumumkan pada 1 Agustus bahwa ANC berencana untuk mengubah konstitusi untuk memungkinkan pengambilalihan tanah tanpa kompensasi.
Ramaphosa mengatakan reformasi lahan akan dilakukan tanpa berdampak pada pertumbuhan ekonomi atau ketahanan pangan. "Tidak ada lahan yang "disita" sejak rencana reformasi diumumkan," kata ANC.
(esn)