Dekati Puncak Haji, Pengawasan Katering Diperketat

Jum'at, 10 Agustus 2018 - 15:03 WIB
Dekati Puncak Haji,...
Dekati Puncak Haji, Pengawasan Katering Diperketat
A A A
MEKKAH - Mendekati prosesi puncak haji berupa wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan melontar jumrah di Mina (Armina), Kementerian Agama mulai memperketat pengawasan layanan, terutama katering bagi jamaah serta transportasi.

Hal itu karena masing-masing penyedia melayani jumlah jamaah yang semakin besar tiap hari. “Pada fase puncak ini kami harus perketat pengawasan karena masing-masing penyedia melayani jamaah dengan jumlah tambah besar sehingga pekerjaan jauh lebih berat lagi,” kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Sri Ilham Lubis saat memberi penjelasan ke Media Center Haji (MCH) di kawasan Syisyah, Mekkah, kemarin.

Dia menjelaskan bahwa katering pada awalnya hanya melayani sepertiga kapasitas. “Kini mereka melayani full, dari yang awalnya mereka menyiapkan setelah subuh, sekarang lebih awal menjadi tengah malam,” tuturnya.

Menurut Sri, teknik memasak sayuran menjadi penting. “Memasak sayuran harus terakhir karena sayuran mudah basi,“ imbuhnya. Selain itu, Direktorat PHU juga terus mengingatkan jamaah agar makan tepat waktu. “Kami beri edaran ke jamaah agar makan tepat waktu dan ke penyedia katering agar menyajikan makanan yang tidak mudah basi,” kata Sri.

“Kami minta kepada katering, hindari sayuran yang rentan basi, misalnya buncis. Sekali lagi, pada saat peak season ini kita harus ekstra hati-hati.” Dari segi transportasi, Direktorat PHU mengingatkan jamaah yang baru datang ke Mekkah untuk melakukan umrah wajib bukan bertepatan dengan waktu salat. “Agar tidak bersamaan dengan jamaah yang sudah tinggal di sini beberapa hari yang hendak salat di Masjidilharam,” papar Sri.

Begitu pula dengan jamaah yang hendak melaksanakan salat di Masjidilharam, Sri meminta agar datang lebih awal dan pulang agak akhir. “Ya, lebih baik berzikir dulu di Masjidilharam, seraya menunggu bus agak longgar,” ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan catatan MCH, hingga kemarin sebanyak 397 kelompok terbang (kloter) telah mendarat di Tanah Suci. Jumlah itu terdiri atas 159.602 anggota ja maah dan 1.985 petugas. Jumlah ini akan terus naik hingga pemberangkatan kloterter akhir ke Tanah Suci pada 15 Agustus mendatang.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3932 seconds (0.1#10.140)