Iran Ingin Perkuat Hubungan dengan Korut
A
A
A
TEHERAN - Iran mengaku mendukung semua upaya untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. Teheran juga menyebut ingin memperdalam hubungan dengan Pyongyang dan juga dengan mitra internasional lainnya.
Presiden Iran, Hassan Rouhani, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (8/8), menyatakan Iran dan Korea Utara (Korut) memiliki banyak kesamaan, termasuk di dalamnya persamaan dalam kebijakan luar negeri.
"Teheran berkeinginan untuk mengembangkan dan memperdalam hubungan internasional dan kerjasama di semua bidang, termasuk dengan Pyongyang. Iran dan Korut selalu memiliki pandangan yang dekat dan saling mendukung di banyak poin internasional yang penting dan komunitas global," ucap Rouhani.
Pernyataan itu muncul tidak lama setelah media-media di Iran melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif telah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong Ho bertemu di Teheran.
Pertemuan itu sendiri terjadi ketika hubungan AS-Iran telah mencapai titik terendah, setelah Washington kembali menjatuhkan sanksi kepada Teheran. Sedangkan Korut, kebalikanya, sedang menikmati hubungan yang hangat dengan AS, paska terjadinya pertemuan antara pemimpin kedua negara di Singapura Juni lalu.
Presiden Iran, Hassan Rouhani, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (8/8), menyatakan Iran dan Korea Utara (Korut) memiliki banyak kesamaan, termasuk di dalamnya persamaan dalam kebijakan luar negeri.
"Teheran berkeinginan untuk mengembangkan dan memperdalam hubungan internasional dan kerjasama di semua bidang, termasuk dengan Pyongyang. Iran dan Korut selalu memiliki pandangan yang dekat dan saling mendukung di banyak poin internasional yang penting dan komunitas global," ucap Rouhani.
Pernyataan itu muncul tidak lama setelah media-media di Iran melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif telah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong Ho bertemu di Teheran.
Pertemuan itu sendiri terjadi ketika hubungan AS-Iran telah mencapai titik terendah, setelah Washington kembali menjatuhkan sanksi kepada Teheran. Sedangkan Korut, kebalikanya, sedang menikmati hubungan yang hangat dengan AS, paska terjadinya pertemuan antara pemimpin kedua negara di Singapura Juni lalu.
(esn)