Iran Kecam Upaya Pembunuhan Nicolas Maduro
A
A
A
TEHERAN - Iran mengeluarkan kecaman atas upaya pembunuhan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.Maduro berhasil selamat dari upaya pembunuhan di sebuah acara militer di Ibu Kota Caracas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi menyatakan, upaya pembunuhanyang gagal itu ditujukan untuk menyebarkan ketidakamanan dan ketidakstabilan di negara Amerika Selatan tersebut.
"Kami menganggap langkah ini sebagai langkah yang sejalan dengan upaya untuk menyebabkan ketidakstabilan dan ketidakamanan di negara ini dan demi kepentingan musuh pemerintah dan rakyat Venezuela, dan kami sangat mengutuknya," kata Qasemi, seperti dilansir Xinhua pada Senin (6/8).
Sebuah kelompok kurang dikenal mengaku bertanggung jawab atas upaya pembunuhan Maduro. Namun, klaim tersebut belum bisa diverifikasi kebenarannya.
Kelompok yang menamakan dirinya "Gerakan Tentara Nasional di T-shirt" mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Dalam serangkaian postingan di media sosial, kelompok itu mengatakan mereka berencana untuk menerbangkan dua drone, tetapi penembak jitu menembak jatuh mereka.
“Kami menunjukkan bahwa mereka rentan. Kami tidak berhasil hari ini, tapi itu hanya masalah waktu,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan,
Kelompok tersebut mengaku didirikan pada tahun 2014 untuk menyatukan semua kelompok perlawanan Venezuela. Kelompok ini juga mengaku di masa lalu mempunyai keterkaitan dengan pengunjuk rasa jalanan anti-pemerintah yang dikenal sebagai "The Resistance."
Dalam pernyataannya, mereka juga berharap tujuh tentara yang terluka dalam seragan itu cepat pulih. Namun, mereka bersumpah akan melanjutkan perlawanan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi menyatakan, upaya pembunuhanyang gagal itu ditujukan untuk menyebarkan ketidakamanan dan ketidakstabilan di negara Amerika Selatan tersebut.
"Kami menganggap langkah ini sebagai langkah yang sejalan dengan upaya untuk menyebabkan ketidakstabilan dan ketidakamanan di negara ini dan demi kepentingan musuh pemerintah dan rakyat Venezuela, dan kami sangat mengutuknya," kata Qasemi, seperti dilansir Xinhua pada Senin (6/8).
Sebuah kelompok kurang dikenal mengaku bertanggung jawab atas upaya pembunuhan Maduro. Namun, klaim tersebut belum bisa diverifikasi kebenarannya.
Kelompok yang menamakan dirinya "Gerakan Tentara Nasional di T-shirt" mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Dalam serangkaian postingan di media sosial, kelompok itu mengatakan mereka berencana untuk menerbangkan dua drone, tetapi penembak jitu menembak jatuh mereka.
“Kami menunjukkan bahwa mereka rentan. Kami tidak berhasil hari ini, tapi itu hanya masalah waktu,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan,
Kelompok tersebut mengaku didirikan pada tahun 2014 untuk menyatukan semua kelompok perlawanan Venezuela. Kelompok ini juga mengaku di masa lalu mempunyai keterkaitan dengan pengunjuk rasa jalanan anti-pemerintah yang dikenal sebagai "The Resistance."
Dalam pernyataannya, mereka juga berharap tujuh tentara yang terluka dalam seragan itu cepat pulih. Namun, mereka bersumpah akan melanjutkan perlawanan.
(esn)