Tolak Subsidi BBM, Najib Razak: Itu Hanya Untungkan Orang Kaya
A
A
A
KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengkritik pemerintahan Malaysia yang baru di bawah kepemimpinan Mahathir Mohamad. Najib mengkritik rencana Mahatir untuk memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Melalui akun Facebooknya, seperti dikutip Sindonews pada Rabu (1/8), Najib menyatakan subsidi BBM hanya menguntungkan orang-orang kaya. Alasannya, sebagaian besar warga Malaysia menggunakan transportasi umum atau motor, yang tidak terlalu banyak mengkonsumsi BBM.
"Sikap saya tentang subsidi komprehensif untuk bensin tidak adil bagi rakyat, terutama kaum miskin. Studi pemerintah menunjukkan bahwa kelompok pendapatan yang lebih tinggi lebih diuntungkan daripada orang miskin untuk bensin bersubsidi," tulis Najib.
"Bagaimanakah subsidi bensin ini dikatakan adil jika itu lebih dimanfaatkan seorang yang kaya mengendarai sebuah kendaraan mewah setiap hari di dalam kota yang sibuk, dibandingkan petani di pedesaan yang naik motor untuk perjalanan dekat atau seorang staf di kantor yang naik LRT ke tempat kerja setiap hari dan hanya menggunakan mobilnya di akhir pekan?" tanya Najib.
Dia kemudian menyatakan, subsidi tersebut baiknya dialihfungsikan untuk menaikan gaji pegawai negeri, yang dalam pandanganya masih cukup kecil, atau bantuan kepada masyarakat miskin, seperti yang dilakukan pemerintahanya.
"Ukuran ini lebih adil dan lebih tepat sasaran daripada subsidi keseluruhan dalam memastikan orang miskin menikmati kekayaan negara," ungkapnya.
Politisi senior Malaysia itu kemudian mejelaskan bahwa pada saat dia memerintah, harga BBM terhitung stabil. Salah satu cara yang dia ambil adalah dengan mengurangi harga bensin secara teratur.
Dirinya mengatakan, salah satu langkah pertama yang dia ambil adalah menghilangkan RON92 dan menggantinya dengan bensin berkualitas tinggi RON95 dengan harga RM1,80 per liter. Ketika Barisan Nasional lengser, lanjut Najib, harga bensin itu masih tertahan di harga RM 2.20, atau tidak terlalu berubah sejak dia menjabat.
Terkait banyak pemberitaan yang ada mengenai dia gagal memenuji janjinya selama memerintah atau berita lainya, Najib menyatakan warga Malaysia tidaklah bodoh dan lebih percaya kepada fakta dan data, dibandingkan berita tak jelas. Dia juga menyebut, warga Malaysia berhak menuntut penurutnan harga BBM, tanpa perlu subsidi kepada pemerintah Malaysia saat ini.
"Saya yakin orang Malaysia pada umumnya tidak bodoh seperti yang dikatakan Perdana Menteri baru-baru ini dan saya tahu bahwa orang Malaysia akan bergantung pada fakta. Itu sebabnya saya mengunggah artikel ini sehingga orang tahu pemikiran dan ide saya dalam hal ini. Bagaimanapun, rakyat masih memiliki hak untuk meminta harga bensin diturunkan karena ini adalah janji pemerintah GE13 saat ini," tukasnya.
Melalui akun Facebooknya, seperti dikutip Sindonews pada Rabu (1/8), Najib menyatakan subsidi BBM hanya menguntungkan orang-orang kaya. Alasannya, sebagaian besar warga Malaysia menggunakan transportasi umum atau motor, yang tidak terlalu banyak mengkonsumsi BBM.
"Sikap saya tentang subsidi komprehensif untuk bensin tidak adil bagi rakyat, terutama kaum miskin. Studi pemerintah menunjukkan bahwa kelompok pendapatan yang lebih tinggi lebih diuntungkan daripada orang miskin untuk bensin bersubsidi," tulis Najib.
"Bagaimanakah subsidi bensin ini dikatakan adil jika itu lebih dimanfaatkan seorang yang kaya mengendarai sebuah kendaraan mewah setiap hari di dalam kota yang sibuk, dibandingkan petani di pedesaan yang naik motor untuk perjalanan dekat atau seorang staf di kantor yang naik LRT ke tempat kerja setiap hari dan hanya menggunakan mobilnya di akhir pekan?" tanya Najib.
Dia kemudian menyatakan, subsidi tersebut baiknya dialihfungsikan untuk menaikan gaji pegawai negeri, yang dalam pandanganya masih cukup kecil, atau bantuan kepada masyarakat miskin, seperti yang dilakukan pemerintahanya.
"Ukuran ini lebih adil dan lebih tepat sasaran daripada subsidi keseluruhan dalam memastikan orang miskin menikmati kekayaan negara," ungkapnya.
Politisi senior Malaysia itu kemudian mejelaskan bahwa pada saat dia memerintah, harga BBM terhitung stabil. Salah satu cara yang dia ambil adalah dengan mengurangi harga bensin secara teratur.
Dirinya mengatakan, salah satu langkah pertama yang dia ambil adalah menghilangkan RON92 dan menggantinya dengan bensin berkualitas tinggi RON95 dengan harga RM1,80 per liter. Ketika Barisan Nasional lengser, lanjut Najib, harga bensin itu masih tertahan di harga RM 2.20, atau tidak terlalu berubah sejak dia menjabat.
Terkait banyak pemberitaan yang ada mengenai dia gagal memenuji janjinya selama memerintah atau berita lainya, Najib menyatakan warga Malaysia tidaklah bodoh dan lebih percaya kepada fakta dan data, dibandingkan berita tak jelas. Dia juga menyebut, warga Malaysia berhak menuntut penurutnan harga BBM, tanpa perlu subsidi kepada pemerintah Malaysia saat ini.
"Saya yakin orang Malaysia pada umumnya tidak bodoh seperti yang dikatakan Perdana Menteri baru-baru ini dan saya tahu bahwa orang Malaysia akan bergantung pada fakta. Itu sebabnya saya mengunggah artikel ini sehingga orang tahu pemikiran dan ide saya dalam hal ini. Bagaimanapun, rakyat masih memiliki hak untuk meminta harga bensin diturunkan karena ini adalah janji pemerintah GE13 saat ini," tukasnya.
(esn)