Minta Dievakuasi dari Suriah, White Helmets: Kami Terjebak
A
A
A
ISTANBUL - Seorang anggota senior relawan penyalaman White Helmets meminta PBB untuk menyelamatkan rekan-rekannya yang terperangkap di barat daya Suriah dengan kemajuan yang ditunjukkan pasukan rezim Damaskus.
"Kami ingin PBB atau lembaga internasional untuk mengevakuasi relawan White Helmets dari Daraa ke Idlib sehingga kami dapat terus bekerja di utara Suriah," kata Majd Khalaf, salah satu pendiri White Helmets.
"Sangat sulit ketika White Helmets harus meninggalkan orang di belakang - dan mereka juga harus memulai hidup mereka," katanya kepada Thomson Reuters Foundation melalui telepon dari Istanbul, Turki seperti dikutip dari Arab News, Jumat (27/7/2018).
Dia menolak untuk mengatakan berapa banyak relawan White Helmets yang masih berisiko di daerah itu. Tetapi, ia mengungkapkan bahwa kelompok itu memiliki lebih dari 3.700 wanita dan pria di Suriah dan lebih dari 200 relawan telah tewas dalam perang sipil selama tujuh tahun itu.
Pasukan pemerintah yang didukung oleh kekuatan udara Rusia telah menyapu Suriah barat daya pada bulan lalu, dalam salah satu kampanye perang paling cepat yang diperkirakan telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat 11 juta orang mengungsi.
Pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Assad, yang didukung oleh militer Rusia, telah merebut sebagian besar provinsi selatan Daraa dalam serangan yang dimulai pada bulan Juni.
"Setelah kendali rezim di semua perbatasan dan seluruh wilayah, kami terjebak dan tidak bisa bergerak," kata salah satu relawan White Helmets di Daraa, yang menolak menyebutkan namanya, melalui WhatsApp, menambahkan bahwa dia takut ditangkap.
Raed Al Saleh, direktur White Helmets, mengatakan bahwa para sukarelawannya "tidak berdaya" karena mereka adalah organisasi sipil.
"Sayangnya kami berharap kami bisa tinggal di daerah-daerah ini, tetapi itu tidak di tangan kami," katanya melalui telepon dari Turki.
"Kami meminta evakuasi mereka untuk melindungi mereka," tukasnya.
Kelompok relawan itu, yang dikenal secara resmi sebagai Pertahanan Sipil Suriah, telah banyak menuai pujian dan mendapat kredit dengan menyelamatkan ribuan orang di daerah yang dikuasai pemberontak selama bertahun-tahun dari serangan pemboman oleh Damaskus dan sekutunya.
Para sukarelawannya, yang terkenal karena helm putih mereka, mengatakan mereka netral. Namun Presiden Suriah Bashar Assad dan para pendukungnya, termasuk Rusia, telah memandang mereka sebagai alat propaganda dan proksi pendukung yang disponsori Barat.
Israel dan kekuatan Barat membantu mengevakuasi 422 White Helmets dan keluarga mereka dari Suriah ke Yordania minggu lalu. Namun sejumlah relawan lain tidak dapat keluar karena pos pemeriksaan pemerintah dan perluasan ISIS di daerah tersebut.
Baca Juga: Israel Dilaporkan Evakuasi Anggota 'White Helmets' dari Suriah
Pemerintah Suriah pada hari Senin mengutuk evakuasi minggu lalu sebagai operasi kriminal yang dilakukan oleh Israel dan alat-alatnya.
Baca Juga: Suriah: Evakuasi 'White Helmets' adalah Operasi Kriminal Israel
"Kami ingin PBB atau lembaga internasional untuk mengevakuasi relawan White Helmets dari Daraa ke Idlib sehingga kami dapat terus bekerja di utara Suriah," kata Majd Khalaf, salah satu pendiri White Helmets.
"Sangat sulit ketika White Helmets harus meninggalkan orang di belakang - dan mereka juga harus memulai hidup mereka," katanya kepada Thomson Reuters Foundation melalui telepon dari Istanbul, Turki seperti dikutip dari Arab News, Jumat (27/7/2018).
Dia menolak untuk mengatakan berapa banyak relawan White Helmets yang masih berisiko di daerah itu. Tetapi, ia mengungkapkan bahwa kelompok itu memiliki lebih dari 3.700 wanita dan pria di Suriah dan lebih dari 200 relawan telah tewas dalam perang sipil selama tujuh tahun itu.
Pasukan pemerintah yang didukung oleh kekuatan udara Rusia telah menyapu Suriah barat daya pada bulan lalu, dalam salah satu kampanye perang paling cepat yang diperkirakan telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat 11 juta orang mengungsi.
Pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Assad, yang didukung oleh militer Rusia, telah merebut sebagian besar provinsi selatan Daraa dalam serangan yang dimulai pada bulan Juni.
"Setelah kendali rezim di semua perbatasan dan seluruh wilayah, kami terjebak dan tidak bisa bergerak," kata salah satu relawan White Helmets di Daraa, yang menolak menyebutkan namanya, melalui WhatsApp, menambahkan bahwa dia takut ditangkap.
Raed Al Saleh, direktur White Helmets, mengatakan bahwa para sukarelawannya "tidak berdaya" karena mereka adalah organisasi sipil.
"Sayangnya kami berharap kami bisa tinggal di daerah-daerah ini, tetapi itu tidak di tangan kami," katanya melalui telepon dari Turki.
"Kami meminta evakuasi mereka untuk melindungi mereka," tukasnya.
Kelompok relawan itu, yang dikenal secara resmi sebagai Pertahanan Sipil Suriah, telah banyak menuai pujian dan mendapat kredit dengan menyelamatkan ribuan orang di daerah yang dikuasai pemberontak selama bertahun-tahun dari serangan pemboman oleh Damaskus dan sekutunya.
Para sukarelawannya, yang terkenal karena helm putih mereka, mengatakan mereka netral. Namun Presiden Suriah Bashar Assad dan para pendukungnya, termasuk Rusia, telah memandang mereka sebagai alat propaganda dan proksi pendukung yang disponsori Barat.
Israel dan kekuatan Barat membantu mengevakuasi 422 White Helmets dan keluarga mereka dari Suriah ke Yordania minggu lalu. Namun sejumlah relawan lain tidak dapat keluar karena pos pemeriksaan pemerintah dan perluasan ISIS di daerah tersebut.
Baca Juga: Israel Dilaporkan Evakuasi Anggota 'White Helmets' dari Suriah
Pemerintah Suriah pada hari Senin mengutuk evakuasi minggu lalu sebagai operasi kriminal yang dilakukan oleh Israel dan alat-alatnya.
Baca Juga: Suriah: Evakuasi 'White Helmets' adalah Operasi Kriminal Israel
(ian)