IDF: Hamas Gunakan Aplikasi Kencan Palsu untuk Mata-matai Tentara Israel
A
A
A
TEL AVIV - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, Hamas telah membangun profil di sejumlah akun palsu di media sosial dan aplikasi kencan, di mana mereka berpura-pura menjadi pemuda Israel yang menarik.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs IDF, seorang perwira intelijen senior mengatakan, mereka telah menerima puluhan laporan dari tentara tentang profil dan aplikasi media sosial yang mencurigakan sejak Januari.
"Hamas membangun profil Facebook palsu atau menggunakan identitas curian untuk berpura-pura menjadi wanita muda. Kemudian, mereka akan memindahkan hubungan baru ke WhatsApp messenger untuk merayu para prajurit agar mengunduh aplikasi palsu," kata IDF dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (4/7).
Menyusul laporan tentang wanita muda yang mencurigakan yang menggoda personel IDF, militer meluncurkan operasi dengan nama sandi "Broken Heart" dan menemukan bahwa aplikasi palsu tersedia di Google Play store. Aplikasi itu sudah diunduh oleh 100 tentara.
Dua aplikasi palsu pertama yang ditemukan disebut "Glancelove" dan "Winkchat". Selain menggunakan aplikasi kencan, Hamas juga disebut menggunakan aplikasi berbasis olahraga bernama, "Golden Cup", yang berisi informasi tentang Piala Dunia Rusia, untuk memata-matai tentara Israel.
Setelah diunduh, aplikasi akan memungkinkan Hamas untuk melihat lokasi pemilik dan daftar kontak, dan untuk mengubah ponsel menjadi perangkat rekaman.
"Berkat kesadaran, kewaspadaan, dan kesediaan tentara untuk melaporkan insiden itu, keamanan Israel tidak rusak," ungkap IDF. Hamas sendiri sejauh ini belum memberikan komentar apapun mengenai tudingan Israel ini.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs IDF, seorang perwira intelijen senior mengatakan, mereka telah menerima puluhan laporan dari tentara tentang profil dan aplikasi media sosial yang mencurigakan sejak Januari.
"Hamas membangun profil Facebook palsu atau menggunakan identitas curian untuk berpura-pura menjadi wanita muda. Kemudian, mereka akan memindahkan hubungan baru ke WhatsApp messenger untuk merayu para prajurit agar mengunduh aplikasi palsu," kata IDF dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (4/7).
Menyusul laporan tentang wanita muda yang mencurigakan yang menggoda personel IDF, militer meluncurkan operasi dengan nama sandi "Broken Heart" dan menemukan bahwa aplikasi palsu tersedia di Google Play store. Aplikasi itu sudah diunduh oleh 100 tentara.
Dua aplikasi palsu pertama yang ditemukan disebut "Glancelove" dan "Winkchat". Selain menggunakan aplikasi kencan, Hamas juga disebut menggunakan aplikasi berbasis olahraga bernama, "Golden Cup", yang berisi informasi tentang Piala Dunia Rusia, untuk memata-matai tentara Israel.
Setelah diunduh, aplikasi akan memungkinkan Hamas untuk melihat lokasi pemilik dan daftar kontak, dan untuk mengubah ponsel menjadi perangkat rekaman.
"Berkat kesadaran, kewaspadaan, dan kesediaan tentara untuk melaporkan insiden itu, keamanan Israel tidak rusak," ungkap IDF. Hamas sendiri sejauh ini belum memberikan komentar apapun mengenai tudingan Israel ini.
(esn)