Temui Putin, Bolton Singgung Campur Tangan Rusia di Pilpres AS
A
A
A
WASHINGTON - Penasihat keamanan Amerika Serikat (AS), John Bolton menyatakan dalam pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Moskow beberapa lalu, dia menyinggung mengenai kabar campur tangan Rusia dalam pemilihan Presiden di AS.
Berbicara dalam acara "Face The Nations". Bolton menyatakan, dia membahas sejumlah isu dengan Putin. Salah satu isu yang menjadi perhatian utamanya mengenai campur tengan Rusia dalam pemilihan Presiden AS.
"Permasalahan pemilihan umum adalah sesuatu yang kami bicarakan. Saya mengangkat, baik pemilihan pada 2016 dan kegiatan Rusia dalam pemilihan kongres mendatang," kata Bolton, seperti dilansir Reuters pada Minggu (1/7).
"Putin dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa tidak ada campur tangan Rusia dalam pemilihan umum tahun 2016," sambungnya.
Dalam wawancara tersebut, Bolton juga turut menyinggung mengenai masalah nullir Korea Utara (Korut). Bolton yakin sebagian besar program nuklir Korut dapat dibongkar dalam kurun waktu satu tahun ke depan.
Bolton juga mengatakan bahwa sebelum Washington melakukan negosiasi dengan Korut, mereka menyadari kegagalan Pyongyang untuk memenuhi janji-janjinya di masa lalu. "Tidak ada perasaan saling menganggumi di antara kelompok yang melakukan ini. Kami sangat menyadari apa yang telah dilakukan Korut di masa lalu," tukasnya.
Berbicara dalam acara "Face The Nations". Bolton menyatakan, dia membahas sejumlah isu dengan Putin. Salah satu isu yang menjadi perhatian utamanya mengenai campur tengan Rusia dalam pemilihan Presiden AS.
"Permasalahan pemilihan umum adalah sesuatu yang kami bicarakan. Saya mengangkat, baik pemilihan pada 2016 dan kegiatan Rusia dalam pemilihan kongres mendatang," kata Bolton, seperti dilansir Reuters pada Minggu (1/7).
"Putin dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa tidak ada campur tangan Rusia dalam pemilihan umum tahun 2016," sambungnya.
Dalam wawancara tersebut, Bolton juga turut menyinggung mengenai masalah nullir Korea Utara (Korut). Bolton yakin sebagian besar program nuklir Korut dapat dibongkar dalam kurun waktu satu tahun ke depan.
Bolton juga mengatakan bahwa sebelum Washington melakukan negosiasi dengan Korut, mereka menyadari kegagalan Pyongyang untuk memenuhi janji-janjinya di masa lalu. "Tidak ada perasaan saling menganggumi di antara kelompok yang melakukan ini. Kami sangat menyadari apa yang telah dilakukan Korut di masa lalu," tukasnya.
(esn)