Acuhkan Abbas, AS Bakal Tetap Beberkan Rencana Perdamaian

Minggu, 24 Juni 2018 - 16:20 WIB
Acuhkan Abbas, AS Bakal...
Acuhkan Abbas, AS Bakal Tetap Beberkan Rencana Perdamaian
A A A
YERUSALEM - Penasihat senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jared Kushner, mengatakan Washington kemungkinan akan mengumumkan rencana perdamaian Timur Tengah bahkan jika Presiden Palestina Mahmoud Abbas memilih untuk menolaknya. Abbas sendiri hingga saat ini masih marah dengan kebijakan AS.

Dalam wawancara, yang berjudul, “Saya siap bekerja dengan Presiden Abbas, jika dia mau” dan diterbitkan dalam bahasa Arab, Kushner memberikan pesan langsung kepada rakyat Palestina:

“Anda layak memiliki masa depan yang cerah. Sekarang adalah saat di mana Israel dan Palestina harus meningkatkan dan memfokuskan kembali kepemimpinan mereka, untuk mendorong mereka agar terbuka terhadap solusi dan tidak takut mencoba.”

Wawancara yang terbit di koran Palestina Al Quds itu, Kushner mempertanyakan kemampuan Abbas dan mengatakan proposal perdamaian AS akan segera diumumkan. Kushner sendiri telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pemimpin di Timur Tengah, tetapi tidak bertemua dengan Abbas.

Abbas telah menolak untuk bertemu tim Trump seiring keputusannya pada bulan Desember lalu untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS di sana. Palestina menginginkan negara mereka sendiri di masa depan beribukota di Yerusalem Timur.

“Jika Presiden Abbas bersedia untuk kembali ke meja perundingan, kami siap untuk terlibat; jika tidak, kami kemungkinan akan membeberkan rencana itu secara terbuka,” kata Kushner, menurut transkrip berbahasa Inggris yang dirilis di Washington.

“Namun, saya mempertanyakan berapa banyak Presiden Abbas memiliki kemampuan, atau kemauan, bersandar untuk menyelesaikan kesepakatan. Dia memiliki poin pembicaraannya yang tidak berubah dalam 25 tahun terakhir,” sindir Kushner seperti dilansir dari Reuters, Minggu (24/6/2018).

Kushner, yang bersama dengan utusan AS Jason Greenblatt, mengunjungi Yordania, Arab Saudi, Qatar dan Mesir sebelum pembicaraan pada Jumat dan Sabtu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan para pemimpin Arab menyampaikan bahwa mereka ingin melihat negara Palestina.

Pemerintah Trump mengatakan akan mendukung solusi dua negara jika kedua belah pihak menyetujuinya, tetapi dalam wawancara Kushner tidak berkomitmen untuk negara Palestina, fondasi lama dari kebijakan AS di wilayah tersebut.

"Saya tidak ingin berbicara tentang hal-hal spesifik dari kesepakatan yang kami kerjakan," kata Kushner.

Mengomentari wawancara itu, Nabil Abu Rdainah, juru bicara Abbas, mengatakan: "Jalan menuju perdamaian jelas - komitmen untuk solusi dua negara, sebuah negara Palestina di perbatasan 1967 dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. Ini adalah jalan menuju negosiasi atau pertemuan apa pun.”

Rencana perdamaian AS diharapkan akan mengajukan solusi rinci terhadap sejumlah isu-isu utama dalam perselisihan antara Israel dan Palestina, seperti perbatasan, masa depan permukiman Israel, nasib pengungsi Palestina dan keamanan.

Israel merebut Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza dalam perang 1967. Pasukan Israel dan pemukim ditarik keluar dari Jalur Gaza, yang sekarang dikendalikan oleh rival utama Abbas, kelompok Hamas, pada tahun 2005.

Sebagian besar pakar mempertanyakan apakah Kushner dan Greenblatt - keduanya tidak memiliki latar belakang diplomatik - dapat mencapai kesepakatan apa pun dalam salah satu konflik paling sulit di dunia.

Pembicaraan perdamaian yang ditengahi AS runtuh pada tahun 2014.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4521 seconds (0.1#10.140)