Ratusan Mahasiswa Indonesia Terima Zakat di Mesir
A
A
A
KAIRO - Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir kembali mengumpulkan dan menyalurkan zakat, infak, sadaqah dan fidyah secara kolektif dari warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Mesir. Untuk tahun ini, jumlah penerima zakat mencapai 885 orang, sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Mesir.
Duta Besar Indonesia untuk Kairo, Helmy Fauzy menjelaskan, jumlah penerima zakat mengalami kenaikan signifikan. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah penerima zakat naik 35,5 persen dari tahun 2017 yang berjumlah 653 orang.
Helmy menyebut, dana zakat yang terkumpul mencapai124.988pound Mesir atau sekitar Rp. 97. Dana ini dikumpulkan dari 1.875 muzakki atau pemberi zakat. Dibandingkan dengan tahun 2017, nominal zakat yang dikumpulkan ini turun 13,5 persen dari tahun 2017 yang mencapai143.759pound Mesir.
Helmy mengakui adanya perpindahan sejumlah staf KBRI Kairo ke negara lain ikut berkontribusi dalam penurunan zakat yang terkumpul. Selain itu, sejumlah keluarga WNI menyalurkan zakat ke tanah air.
“Tetapi ini semua tidak mengurangi esensi dari zakat. Dengan memberi zakat artinya kita ikut membudayakan semangat gotong royong dan berbagi, antara pembayar dan para penerima zakat,” ucap Helmy, dalam keterangan pers KBRI Kairo yang diterima Sindonews pada Kamis (14/6).
Lebih lanjut, dirinya mengakui banyak mahasiswa di Mesir tidak mendapatkan bantuan dana pendidikan dari Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya melakukan terobosan dengan penyediaan program beasiswa untuk mahasiswa Indonesia.
“Tentu saja perhatian lebih dari penyedia beasiswa di tanah air sangat diperlukan untuk membantu meringankan problem mahasiswa kita di sini,” ucapnya.
Oleh karena itu Helmy berharap, semangat berbagi antar sesama ini dapat terus dipertahankan, tidak hanya di bulan Ramadan. “Tentunya, semoga zakat yang telah dikeluarkan dapat menyempurnakan ibadah puasa dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Dan kepada para mustahiq, semoga zakat yang diterima ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tukasnya.
Duta Besar Indonesia untuk Kairo, Helmy Fauzy menjelaskan, jumlah penerima zakat mengalami kenaikan signifikan. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah penerima zakat naik 35,5 persen dari tahun 2017 yang berjumlah 653 orang.
Helmy menyebut, dana zakat yang terkumpul mencapai124.988pound Mesir atau sekitar Rp. 97. Dana ini dikumpulkan dari 1.875 muzakki atau pemberi zakat. Dibandingkan dengan tahun 2017, nominal zakat yang dikumpulkan ini turun 13,5 persen dari tahun 2017 yang mencapai143.759pound Mesir.
Helmy mengakui adanya perpindahan sejumlah staf KBRI Kairo ke negara lain ikut berkontribusi dalam penurunan zakat yang terkumpul. Selain itu, sejumlah keluarga WNI menyalurkan zakat ke tanah air.
“Tetapi ini semua tidak mengurangi esensi dari zakat. Dengan memberi zakat artinya kita ikut membudayakan semangat gotong royong dan berbagi, antara pembayar dan para penerima zakat,” ucap Helmy, dalam keterangan pers KBRI Kairo yang diterima Sindonews pada Kamis (14/6).
Lebih lanjut, dirinya mengakui banyak mahasiswa di Mesir tidak mendapatkan bantuan dana pendidikan dari Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya melakukan terobosan dengan penyediaan program beasiswa untuk mahasiswa Indonesia.
“Tentu saja perhatian lebih dari penyedia beasiswa di tanah air sangat diperlukan untuk membantu meringankan problem mahasiswa kita di sini,” ucapnya.
Oleh karena itu Helmy berharap, semangat berbagi antar sesama ini dapat terus dipertahankan, tidak hanya di bulan Ramadan. “Tentunya, semoga zakat yang telah dikeluarkan dapat menyempurnakan ibadah puasa dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Dan kepada para mustahiq, semoga zakat yang diterima ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tukasnya.
(esn)