Warisan Najib Masih Tampak di Gedung Pencakar Langit Raksasa

Kamis, 07 Juni 2018 - 13:37 WIB
Warisan Najib Masih Tampak di Gedung Pencakar Langit Raksasa
Warisan Najib Masih Tampak di Gedung Pencakar Langit Raksasa
A A A
KUALA LUMPUR - Saat otoritas Malaysia berupaya mengusut berbagai skandal korupsi mantan Perdana Menteri (PM) Najib Razak, salah satu proyek andalannya terus berjalan.

Proyek itu akan mewujudkan gedung pencakar langit tertinggi di Asia Tenggara. Hanya beberapa bulan menjelang selesai, gedung Exchange 106 itu satu dari beberapa megaproyek yang disetujui kelanjutannya oleh pemerintahan baru yang dipimpin PM Mahathir Mohamad.

Mahathir telah meninjau ulang berbagai proyek pemerintahan Najib dengan beberapa proyek dihentikan, seperti proyek kereta berkecepatan tinggi Singapua-Kuala Lumpur. Dengan dilanjutkannya proyek Exchange 106, gedung setinggi 492 meter itu akan menjadi peninggalan Najib setelah kekalahan koalisi Barisan Nasional pada pemilu 9 Mei lalu.

Barisan Nasional yang berkuasa enam dekade itu kini harus menyerahkan kekuasaan kepada kubu oposisi yang dipimpin Mahathir dan Anwar Ibrahim. Saat ini pemerintahan baru Malaysia memerintahkan agar foto-foto Najib dipindahkan dari kantor-kantor pemerintahan.

Poster-poster yang bertuliskan slogan 1Malaysia juga dicopot. Seorang pegawai di perpustakaan pemerintah mengakui menerima perintah untuk menyembunyikan buku-buku Najib dengan memindahkannya dari rak buku bagian depan. Meski demikian, tak mungkin merobohkan gedung pencakar langit yang hampir selesai dibangun.

Secara simbolis, gedung itu akan lebih tinggi dibandingkan Petronas Twin Towers. Sayangnya, pendanaan untuk gedung itu membebani Malaysia. Pemerintahan baru Malaysia menyatakan, pendanaan proyek itu bukan berasal dari dana 1MDB yang terlilit skandal.

Adapun pengembang asal Indonesia memerlukan suntikan dana baru dari pemerintah Malaysia agar proyek pembangunan gedung itu tetap berjalan. ”Gambaran sebenarnya tidak dijelaskan. Lebih baik gedung itu selesai dan dimiliki oleh kami, dibandingkan membiarkannya mangkrak,” ujar Menteri Keuangan Malaysia yang baru Lim Guang Eng dalam video yang diunggah online.

Lim menjelaskan, dia tidak dapat mengungkap berapa banyak dana pemerintah yang dikucurkan untuk proyek tersebut. Najib juga tak dapat dimintai keterangan tentang proyek gedung itu. Pemerintahan Mahathir memang sedang melakukan penghematan anggaran dengan membatalkan sejumlah proyek pada era Najib.

Langkah ini dilakukan untuk memangkas utang dan menyehatkan kondisi keuangan negara. Selain membatalkan proyek kereta cepat antara Kuala Lumpur dan Singapura, Mahathir akan menegosiasi ulang kesepakatan dengan mitra China untuk membangun Jaringan Kereta East Coast sepanjang 688 km. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7368 seconds (0.1#10.140)