Netanyahu Mengaku Tak Terkejut Iran Kembali Mulai Pengayaan Uranium
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel tidak terkejut dengan niat yang dinyatakan Iran untuk meningkatkan kapasitas pengayaan uranium. Dia kemudian menegaskan kembali sumpahnya untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.
"Dua hari yang lalu, Ayatollah Khamenei, pemimpin Iran, menyatakan bahwa niatnya adalah untuk menghancurkan Negara Israel," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (5/6).
"Kemarin, dia mengatakan bagaimana dia akan melakukan ini (menghacurkan Israel), dengan pengayaan terbatas untuk menghasilkan gudang bom nuklir. Kami tidak terkejut, kami tidak akan mengizinkan Iran untuk mendapatkan senjata nuklir," sambungnya.
Sebelumnya diwartakan, Khamenei kemarin mengatakan bahwa Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) harus segera mempersiapkan untuk memulai pengayaan uranium hingga tingkat190.000SWU yang saat ini masih dalam kerangka JCPOA.
AEOI kemudian pada hari ini mengumumkan dimulainya produksi uranium hexaflouride atau UF6 pada dengan meningkatkan kapasitas pengayaan uranium. Rencana Teheran ini disampaikan kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
UF6 merupakan uranium yang dibutuhkan untuk bahan bakar reaktor nuklir. Namun, ada laporan lain yang menyebut UF6 bisa digunakan untuk bahan senjata.
"Dalam sebuah surat yang akan diserahkan kepada Badan Energi Atom Inte rnasional, Iran mengumumkan proses peningkatan kapasitas (pengayaan uranium) untuk memproduksi UF6 (uranium hexafluoride) akan dimulai pada hari Selasa," kata juru bicara AEIO, Behrouz Kamalvandi.
"Dua hari yang lalu, Ayatollah Khamenei, pemimpin Iran, menyatakan bahwa niatnya adalah untuk menghancurkan Negara Israel," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (5/6).
"Kemarin, dia mengatakan bagaimana dia akan melakukan ini (menghacurkan Israel), dengan pengayaan terbatas untuk menghasilkan gudang bom nuklir. Kami tidak terkejut, kami tidak akan mengizinkan Iran untuk mendapatkan senjata nuklir," sambungnya.
Sebelumnya diwartakan, Khamenei kemarin mengatakan bahwa Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) harus segera mempersiapkan untuk memulai pengayaan uranium hingga tingkat190.000SWU yang saat ini masih dalam kerangka JCPOA.
AEOI kemudian pada hari ini mengumumkan dimulainya produksi uranium hexaflouride atau UF6 pada dengan meningkatkan kapasitas pengayaan uranium. Rencana Teheran ini disampaikan kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
UF6 merupakan uranium yang dibutuhkan untuk bahan bakar reaktor nuklir. Namun, ada laporan lain yang menyebut UF6 bisa digunakan untuk bahan senjata.
"Dalam sebuah surat yang akan diserahkan kepada Badan Energi Atom Inte rnasional, Iran mengumumkan proses peningkatan kapasitas (pengayaan uranium) untuk memproduksi UF6 (uranium hexafluoride) akan dimulai pada hari Selasa," kata juru bicara AEIO, Behrouz Kamalvandi.
(esn)