Anwar Belum Mau Terlibat Langsung di Pemerintahan Malaysia
A
A
A
JAKARTA - Tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mengaku belum memiliki rencana atau keinginan untuk terlibat langsung dalam pemerintahan Malaysia yang baru di bawah kepemimpinan Mahatir Mohammad.
Berbicara pasca melakukan pertemuan mantan Presiden Indonesia BJ Habibie di kediamannya di bilangkan Kuningan, Jakarta Selatan, Anwar menjelaskan mengapa dia memiliki hubungan baik dengan Mahathir. Dia menyebut, hubungan baik ini didasari oleh keinginan untuk menciptakan reformasi di Malaysia.
"Kita bersama bukan soal memenangkan pemilu, tetapi untuk melaksanakan, menterjemahkan agenda (reformasi), secara spesifik badan kehakiman yang bebas dan adil, media yang bebas dan politik, program ekonomi yang akan mengurangi kesenjangan dan menghapus kemiskinan," ucap Anwar pada Minggu (20/5).
Anwar kemudian mengatakan, dia telah berbicara dengan Mahathir bahwa dia tidak berencana untuk duduk di kabinetnya atau mendapatkan jabatan apapun. Dia menuturkan, untuk saat ini dia akan bekerja di belakang layar, untuk mengawasi apakah pemerintahan yang baru menepati janjinya atau tidak.
"Saya telah memberitahu Mahathir, kalau saya tidak berencana untuk duduk di kabinet, atau pimpinan, atau jabatan apapun. Saya mau bergerak sekarang sebagai Anwar, anak Malaysia, rakyat Malaysia dan bebas untuk bicara dan menjadi pengawas untuk melihat kesungguhan kita untuk kelanjutan dari agenda ini," ucapnya.
"Kita baru bekuasa, semuanya menjanjikan langit, atau ungkapan Presiden Soekarno jembatan emas kemerdekaan, tapi kadang setelah mencapai kemenangan ini (janji) diabaikan," ungkap Anwar.
Anwar sendiri berkunjung ke Jakarta atas undangan Habibie. Pria yang baru dibebaskan dari penjara pekan lalu itu menyatakan dia diundang untuk memperingati 20 tahun reformasi Indonesia, sekaligus untuk berkonsultasi mengenai proses reformasi itu sendiri.
Berbicara pasca melakukan pertemuan mantan Presiden Indonesia BJ Habibie di kediamannya di bilangkan Kuningan, Jakarta Selatan, Anwar menjelaskan mengapa dia memiliki hubungan baik dengan Mahathir. Dia menyebut, hubungan baik ini didasari oleh keinginan untuk menciptakan reformasi di Malaysia.
"Kita bersama bukan soal memenangkan pemilu, tetapi untuk melaksanakan, menterjemahkan agenda (reformasi), secara spesifik badan kehakiman yang bebas dan adil, media yang bebas dan politik, program ekonomi yang akan mengurangi kesenjangan dan menghapus kemiskinan," ucap Anwar pada Minggu (20/5).
Anwar kemudian mengatakan, dia telah berbicara dengan Mahathir bahwa dia tidak berencana untuk duduk di kabinetnya atau mendapatkan jabatan apapun. Dia menuturkan, untuk saat ini dia akan bekerja di belakang layar, untuk mengawasi apakah pemerintahan yang baru menepati janjinya atau tidak.
"Saya telah memberitahu Mahathir, kalau saya tidak berencana untuk duduk di kabinet, atau pimpinan, atau jabatan apapun. Saya mau bergerak sekarang sebagai Anwar, anak Malaysia, rakyat Malaysia dan bebas untuk bicara dan menjadi pengawas untuk melihat kesungguhan kita untuk kelanjutan dari agenda ini," ucapnya.
"Kita baru bekuasa, semuanya menjanjikan langit, atau ungkapan Presiden Soekarno jembatan emas kemerdekaan, tapi kadang setelah mencapai kemenangan ini (janji) diabaikan," ungkap Anwar.
Anwar sendiri berkunjung ke Jakarta atas undangan Habibie. Pria yang baru dibebaskan dari penjara pekan lalu itu menyatakan dia diundang untuk memperingati 20 tahun reformasi Indonesia, sekaligus untuk berkonsultasi mengenai proses reformasi itu sendiri.
(esn)