Minggu Depan, KPK Malaysia Periksa Najib Razak
A
A
A
KUALA LUMPUR - Komisi pemberantasan korupsi Malaysia, MACC, mengkonfirmasi bahwa mereka telah menyampaikan panggilan kepada Najib Razak. Mantan Perdana Menteri Malaysia itu diwajibkan melapor ke lembaga anti rasuah itu pada 22 Mei.
Penyelidikan terhadap mantan perdana menteri semakin intensif menyusul penggeledahan besar-besaran di rumahnya.
Menurut pernyataan itu, Najib diminta untuk membantu penyelidikan MACC mengenai SRC International, sebuah perusahaan yang terkait dengan dana investasi negara 1MDB, yang didirikan Najib pada tahun 2009 seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (20/5/2018).
Dilaporkan bahwa ratusan juta dolar telah disedot oleh rekan-rekan Najib dari 1MDB.
MACC juga membantah pernyataan pengacara Najib bahwa pejabat MACC akan mencatat pernyataan Najib di rumahnya. MACC bersikeras bahwa Najib harus melapor ke markas MACC untuk dimintai keterangan.
Polisi Malaysia masih menentukan nilai harta berupa uang tunai, perhiasan dan tas desainer yang disita dari beberapa tempat yang berkaitan dengan Najib, termasuk kediaman pribadinya dan dua kondominium mewah.
Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang baru terpilih, yang memerintahkan penyelidikan korupsi setelah pemilihan, telah berjanji untuk meminta Najib bertanggung jawab jika ia dinyatakan bersalah.
Penyelidikan terhadap mantan perdana menteri semakin intensif menyusul penggeledahan besar-besaran di rumahnya.
Menurut pernyataan itu, Najib diminta untuk membantu penyelidikan MACC mengenai SRC International, sebuah perusahaan yang terkait dengan dana investasi negara 1MDB, yang didirikan Najib pada tahun 2009 seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (20/5/2018).
Dilaporkan bahwa ratusan juta dolar telah disedot oleh rekan-rekan Najib dari 1MDB.
MACC juga membantah pernyataan pengacara Najib bahwa pejabat MACC akan mencatat pernyataan Najib di rumahnya. MACC bersikeras bahwa Najib harus melapor ke markas MACC untuk dimintai keterangan.
Polisi Malaysia masih menentukan nilai harta berupa uang tunai, perhiasan dan tas desainer yang disita dari beberapa tempat yang berkaitan dengan Najib, termasuk kediaman pribadinya dan dua kondominium mewah.
Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang baru terpilih, yang memerintahkan penyelidikan korupsi setelah pemilihan, telah berjanji untuk meminta Najib bertanggung jawab jika ia dinyatakan bersalah.
(ian)