Israel Pertanyakan Keputusan Rusia Tolak Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem
A
A
A
TEL AVIV - Israel mempertanyakan keputusan Rusia yang menolak mengikuti langkah Amerika Serikat (AS) memindahkan Kedutaan Besarnya ke Yerusalem. Padahal, menurut Israel, Rusia adalah salah satu negara yang mengakui Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon menuturkan, langkah Rusia ini sejatinya terbilang cukup aneh dan mengejutkan, mengingat Moskow sudah mengakui Yerusalem Barat sebagai bagian dari Israel.
"Anda tahu bahwa Rusia adalah salah satu negara pertama yang mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel, itu adalah pernyataan yang jelas, jadi itu (menolak memindahkan kedutaan) sedikit mengejutkan," ucap Nahshon.
"Kami menyambut kedutaan negara-negara lain di Yerusalem, yang merupakan Ibu Kota Israel dan mereka sudah mengakui itu. Jadi, ada sesuatu yang aneh dalam pernyataan ini," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (15/4).
Kementerian Luar Negeri Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa masalah memindahkan kedutaan Rusia ke Yerusalem tidak ada dalam agenda mereka.
AS sendiri telah secarar resmi memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, semalam. Selain AS, Guatemala dan Paraguay juga sudah memutuskan untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dan akan ada tiga negara lagi yang akan mengikuti langkah itu.
Namun, Nahshon menolak untuk memberikan nama-nama negara yang dimaksud dengan alasan masalah ini sensitivitas subjek. "Ini untuk tekanan internasional yang cukup besar pada mereka," tukasnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon menuturkan, langkah Rusia ini sejatinya terbilang cukup aneh dan mengejutkan, mengingat Moskow sudah mengakui Yerusalem Barat sebagai bagian dari Israel.
"Anda tahu bahwa Rusia adalah salah satu negara pertama yang mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel, itu adalah pernyataan yang jelas, jadi itu (menolak memindahkan kedutaan) sedikit mengejutkan," ucap Nahshon.
"Kami menyambut kedutaan negara-negara lain di Yerusalem, yang merupakan Ibu Kota Israel dan mereka sudah mengakui itu. Jadi, ada sesuatu yang aneh dalam pernyataan ini," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (15/4).
Kementerian Luar Negeri Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa masalah memindahkan kedutaan Rusia ke Yerusalem tidak ada dalam agenda mereka.
AS sendiri telah secarar resmi memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, semalam. Selain AS, Guatemala dan Paraguay juga sudah memutuskan untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dan akan ada tiga negara lagi yang akan mengikuti langkah itu.
Namun, Nahshon menolak untuk memberikan nama-nama negara yang dimaksud dengan alasan masalah ini sensitivitas subjek. "Ini untuk tekanan internasional yang cukup besar pada mereka," tukasnya.
(esn)