China Uji Coba Kapal Induk Baru Buatan Dalam Negeri
A
A
A
BEIJING - China mulai melakukan uji coba terhadap kapal induk produksi dalam negerinya pada Minggu (14/5/2018). Kapal induk ini akan menjadi yang kedua untuk angkatan laut China, dan datang saat Beijing berupaya memodernisasi angkatan bersenjatanya.
Kapal, yang dikenal hanya sebagai "Tipe 001A", berangkat dari pelabuhan timur laut Dalian, di mana kapal itu dibangun.
"Uji coba itu adalah untuk menguji keandalan dan stabilitas sistem tenaga pengangkut dan peralatan lainnya," kutip Telegraph dari kantor berita Xinhua, Senin (14/5/2018).
"Konstruksi pada operator telah dilakukan sesuai rencana sejak diluncurkan pada April tahun lalu, dan peralatan debugging, perlengkapan dan tes mooring telah selesai untuk membuatnya siap untuk misi percobaan di laut," imbuh laporan tersebut.
Gambar yang diposting oleh media online China menunjukkan kapal induk berada tidak jauh dari dermaga. Kapal itu tampak berlayar untuk uji coba bersama dengan kapal yang lebih kecil.
Meski begitu, kapal induk ini tidak akan menjalani dinas hingga 2020.
Ini adalah kapal induk kedua China. Sebelumnya Negeri Tirai Bambu itu telah memiliki kapal induk Liaoning yang dibeli dari Ukraina pada tahun 1998, dibangun ulang di China dan telah bertugas pada tahun 2012 lalu.
Kedua kapal induk China memiliki "lompat ski" yang landai dan sangat mirip dengan kapal gaya Soviet.
"Ini jelas merupakan perkembangan penting, khususnya dalam mendemonstrasikan ambisi dan niat Pemerintah China di bawah Xi Jinping," ujar Steve Tsang, direktur Institut China di Sekolah Studi Oriental dan Afrika (SOAS)
"Armada kapal induk adalah untuk proyeksi kekuasaan dan untuk dominasi, dan ini hanya yang pertama dari beberapa kapal induk buatan dalam negeri," imbuhnya.
"Dunia harus memperhatikan tekad Xi Jinping untuk membuat China hebat lagi," tukasnya.
Meski begitu, Tsang menilai keberadaan mereka tidak akan menimbulkan tentangan yang besar terhadap dominasi Amerika Serikat (AS) di laut.
Sebelas kapal AS bertenaga nuklir dan memiliki teknologi yang jauh lebih unggul, termasuk sistem pelontar untuk meluncurkan pesawat.
"Tetapi untuk negara-negara tetangga China lainnya, doktrin berbasis operator baru dari Tentara Pembebasan Rakyat menakutkan, karena tidak satupun dari mereka dapat mencocokkan kemampuan angkatan laut baru Tiongkok," tukasnya.
Kapal, yang dikenal hanya sebagai "Tipe 001A", berangkat dari pelabuhan timur laut Dalian, di mana kapal itu dibangun.
"Uji coba itu adalah untuk menguji keandalan dan stabilitas sistem tenaga pengangkut dan peralatan lainnya," kutip Telegraph dari kantor berita Xinhua, Senin (14/5/2018).
"Konstruksi pada operator telah dilakukan sesuai rencana sejak diluncurkan pada April tahun lalu, dan peralatan debugging, perlengkapan dan tes mooring telah selesai untuk membuatnya siap untuk misi percobaan di laut," imbuh laporan tersebut.
Gambar yang diposting oleh media online China menunjukkan kapal induk berada tidak jauh dari dermaga. Kapal itu tampak berlayar untuk uji coba bersama dengan kapal yang lebih kecil.
Meski begitu, kapal induk ini tidak akan menjalani dinas hingga 2020.
Ini adalah kapal induk kedua China. Sebelumnya Negeri Tirai Bambu itu telah memiliki kapal induk Liaoning yang dibeli dari Ukraina pada tahun 1998, dibangun ulang di China dan telah bertugas pada tahun 2012 lalu.
Kedua kapal induk China memiliki "lompat ski" yang landai dan sangat mirip dengan kapal gaya Soviet.
"Ini jelas merupakan perkembangan penting, khususnya dalam mendemonstrasikan ambisi dan niat Pemerintah China di bawah Xi Jinping," ujar Steve Tsang, direktur Institut China di Sekolah Studi Oriental dan Afrika (SOAS)
"Armada kapal induk adalah untuk proyeksi kekuasaan dan untuk dominasi, dan ini hanya yang pertama dari beberapa kapal induk buatan dalam negeri," imbuhnya.
"Dunia harus memperhatikan tekad Xi Jinping untuk membuat China hebat lagi," tukasnya.
Meski begitu, Tsang menilai keberadaan mereka tidak akan menimbulkan tentangan yang besar terhadap dominasi Amerika Serikat (AS) di laut.
Sebelas kapal AS bertenaga nuklir dan memiliki teknologi yang jauh lebih unggul, termasuk sistem pelontar untuk meluncurkan pesawat.
"Tetapi untuk negara-negara tetangga China lainnya, doktrin berbasis operator baru dari Tentara Pembebasan Rakyat menakutkan, karena tidak satupun dari mereka dapat mencocokkan kemampuan angkatan laut baru Tiongkok," tukasnya.
(ian)