Polisi Tutup Akses Masuk ke Kediaman Najib Razak
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pihak kepolisian Malaysia dilaporkan telah menutup akses masuk ke kediaman pribadi mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak di wilayah Sentul, di pinggiran Kuala Lumpur.
Wakil kepala polisi Sentul, Inspektur Mohamed Rafiq Mohamed Mustafa membenarkan mengenai hal ini. Mohamed menyatakan, sejumlah personel keamanan telah ditempatkan di rumah Najib untuk pengawasan keamanan.
Melansir Bernama pada Minggu (13/5), setidaknya lima orang personel polisi ditempatkan di depan kediaman Najib. Selain itu, setiap orang atau kendaraan yang melintas juga diperiksa oleh polisi yang bertugas.
Sebelumnya, polisi Malaysia menyerbu blok apartemen mewah Kuala Lumpur di mana kerabat Najib tinggal. Mereka mencari dokumen sensitif pemerintah yang ditakutkan akan dibawa keluar dari negara itu. Demikian yang dikatakan dua perwira senior kepolisian Malaysia.
Tindakan itu dilakukan sesaat setelah Perdana Menteri baru Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan ia telah mencegah pendahulunya itu meninggalkan negara itu. Razak diduga terlibat dalam skandal multi-miliar dolar dana negara di 1MDB.
Sekitar 20 petugas polisi memasuki lobi di blok apartemen Pavilion Residences di Ibu Kota Malaysia, tepat ketika Mahathir sedang mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan anggota kunci kabinetnya.
"Kami mencari dokumen pemerintah yang mungkin telah diambil secara ilegal. Pemerintah khawatir mereka bisa sensitif dan penting, dan bisa dibawa keluar negeri," kata seorang perwira polisi senior, yang meminta anonimitas karena ia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.
Dia menolak mengatakan apakah ada dokumen yang ditemukan dan menggambarkan operasi itu masih dalam perkembangan.
Wakil kepala polisi Sentul, Inspektur Mohamed Rafiq Mohamed Mustafa membenarkan mengenai hal ini. Mohamed menyatakan, sejumlah personel keamanan telah ditempatkan di rumah Najib untuk pengawasan keamanan.
Melansir Bernama pada Minggu (13/5), setidaknya lima orang personel polisi ditempatkan di depan kediaman Najib. Selain itu, setiap orang atau kendaraan yang melintas juga diperiksa oleh polisi yang bertugas.
Sebelumnya, polisi Malaysia menyerbu blok apartemen mewah Kuala Lumpur di mana kerabat Najib tinggal. Mereka mencari dokumen sensitif pemerintah yang ditakutkan akan dibawa keluar dari negara itu. Demikian yang dikatakan dua perwira senior kepolisian Malaysia.
Tindakan itu dilakukan sesaat setelah Perdana Menteri baru Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan ia telah mencegah pendahulunya itu meninggalkan negara itu. Razak diduga terlibat dalam skandal multi-miliar dolar dana negara di 1MDB.
Sekitar 20 petugas polisi memasuki lobi di blok apartemen Pavilion Residences di Ibu Kota Malaysia, tepat ketika Mahathir sedang mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan anggota kunci kabinetnya.
"Kami mencari dokumen pemerintah yang mungkin telah diambil secara ilegal. Pemerintah khawatir mereka bisa sensitif dan penting, dan bisa dibawa keluar negeri," kata seorang perwira polisi senior, yang meminta anonimitas karena ia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.
Dia menolak mengatakan apakah ada dokumen yang ditemukan dan menggambarkan operasi itu masih dalam perkembangan.
(esn)