Mahathir Menang, Sial bagi Najib Razak, Asa Baru untuk Anwar Ibrahim

Jum'at, 11 Mei 2018 - 09:07 WIB
Mahathir Menang, Sial bagi Najib Razak, Asa Baru untuk Anwar Ibrahim
Mahathir Menang, Sial bagi Najib Razak, Asa Baru untuk Anwar Ibrahim
A A A
KUALA LUMPUR - Pemilu Malaysia telah menghasilkan kemenangan mengejutkan bagi Mahathir Mohamad, 92. Dengan berdiri di kubu oposisi, Mahathir sukses mengalahkan kubu Najib Razak dari koalisi Barisan Nasional, yang pernah jadi anak didiknya sendiri.

Hebatnya, Mahathir dengan koalisi Pakatan Harapan, bisa mengalahkan koalisi Barisan Nasional. Sekadar diketahui, Barisan Nasional belum pernah terkalahkan dalam pemilu Malaysia sejak negara ini merdeka.

Kemenangan itu juga menjadikan sosok Mahathir sebagai PM tertua di dunia. Resmi dilantik hari Kamis, sosok pemimpin Malaysia yang dikenal dengan julukan "Dr M" ini mengaku tidak ingin balas dendam pada sang anak didik, Najib Razak, yang telah dia kritik habis-habisan saat berkuasa karena skandal korupsi.

"Saat untuk perubahan telah tiba, dan saya berharap orang-orang yang berkuasa menyadari hal ini," kata Dr M dalam pidatonya, semalam (10/5/2018), yang dilansir express.co.uk.

"Kami tidak membalas dendam. Yang kami inginkan adalah mengembalikan aturan hukum," lanjut Dr M. "Jika ada yang melanggar hukum, mereka akan dibawa ke pengadilan."

Seperti diketahui, popularitas Najib redup setelah tersandung skandal dugaan korupsi di lembaga keuangan negara 1Malaysian Berhad (1MDB). Najib dituduh meraup dana mencurigakan sebesar USD700 juta dari lembaga tersebut.

Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Dr M sukses merebut 112 kursi dari 222 kursi di parlemen Malaysia. Perolehan suara mayoritas ini menjadi syarat dirinya jadi PM negara tersebut.

Yang menarik dari sepak terjang Dr M adalah dia bergabung dengan Anwar Ibrahim, anak didik yang sempat jadi musuh. Saat Matahir berkuasa, Anwar dipecat sebagai Wakil Perdana Menteri tahun 1998.

Sejak itu, Anwar dipenjara atas tuduhan sodomi yang oleh banyak pengamat penahanan Anwar bermotif politik. Tahun 2015, Anwar dipenjara lagi atas tuduhan sodomi. Tuduhan itu, kata Anwar, dibuat oleh Pemerintah Najib untuk menghilangkan ancaman yang membahayakan kekuasannya.

Mahathir pernah berjanji akan meminta pengampunan pada kerajaan untuk Anwar jika dia menang pemilu. Dia juga berjanji bahwa setelah Anwar dibebaskan dari penjara, dia akan mengundurkan diri dan membiarkan Anwar menjadi perdana menteri.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5401 seconds (0.1#10.140)