Mahathir Tak Pernah Terkalahkan

Jum'at, 11 Mei 2018 - 08:25 WIB
Mahathir Tak Pernah Terkalahkan
Mahathir Tak Pernah Terkalahkan
A A A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad tak pernah terkalahkan pada pemilu. Dia berhasil mencatatan rekor tersebut dengan memenangkan pemilu parlemen Malaysia. Pria berusia 92 tahun itu pun dilantik menjadi PM tertua di dunia.

“Ya, ya. Saya masih hidup,” ungkap Mahathir saat konferensi pers pukul 03.00 pagi kemarin saat mengumumkan kemenangkan Pakatan Harapan (PH) melawan koalisi Barisan Nasional (BN) yang telah berkuasa selama enam dekade. Dia mengalahkan BN yang mengantarkan dia menjadi PM Malaysia selama 22 tahun.

Dulu Mahathir sebagai seorang pemimpin paling berkuasa di Malaysia, dia dikenal sebagai orang yang tidak memiliki kompromi dan anti toleransi. Tapi, dia mampu mengubah Malaysia menjadi negara biasa menjadi bangsa modern dan industri.

Mahathir pun tidak pernah pensiun. Dua tahun setelah menarik diri dari politik, dia justru kembali menduduki jabatan sebagai pemimpin oposisi. Dia berjanji menggulingkan Najib Razak dari kursi PM. Kemarahan Mahathir itu disebabkan karena Najib merusak Malaysia dengan skandal korupsi miliaran dolar melalui 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Sebagai bentuk perjuangan, Mahathir memiliki keluar dari UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu) yang dulu pernah dia bangun. “Selama kepemimpinannya, saya adalah penentang Mahathir yang paling kuat,” kata Joseph Paul, 70, pensiunan pekerja sosial, yang ikut merayakan kemenangan Mahathir. Joseph mengungkapkan politik merupakan seni kemungkinan. “Jika dia (Mahathir) memberangus setan lainnya, kenapa tidak?” terangnya.

Mahathir yang tumbuh besar di pedesaan Malaysia menjadi saksi mata ketika terjadi Great Depression pada 1930-an. Dia kemudian menjadi dokter dan akhirnya bisa menjadi PM ke-4 pada 1981. Dia mengusung modernisasi Malaysia menjadi misi utamanya.

Pembangunan infrastruktur menjadi kunci utama yang dilakukan Mahathir. Dia juga mendirikan ibu kota pemerintahan baru. Gedung kembar Petronas berlanti 88 juga dibangun oleh Mahathir. Semua itu menjadikan Mahathir sebagai “Bapak Malaysia Modern”.

Mahathir menggunakan undang-undang keamanan untuk memenjarakan musuh politiknya. Dia membatasi kebebasan berbicara. Mantan deputi PM Anwar Ibrahim juga dipenjarakannya dalam skandal sodomi dan korupsi.

Tapi, politik memang berubah. Mahathir justru bergabung dengan Anwar dalam koalisi oposisi untuk menumbangkan Najib. Dia juga berjanji akan mencari dukungan pengampunan dari pihak kerajaan untuk Anwar. Mahathir berjanji akan mundur jika Anwar bebas dan memberikan kesempatan kepada Anwar untuk menjadi PM.

Kenapa Mahathir bisa memenangkan pemilu parlemen Malaysia? Dia merupakan politikus yang paling bisa memainkan perasaan warga etnik Melayu. Pada bukunya 1970, The Malay Dilemma, Mahathir berargumentasi kalau etnik Melayu adalah pemiliki hak sebenarnya bangsa Malaysia. Saat itu, etnik Melayu tenggelam dan kalah dalam bidang ekonomi dikalahkan warga etnik China.

Hingga pada 2015, Mahathir menyerukan Najib untuk mengundurkan diri karena skandal korupsi. Pada Maret lalu, dia mengaku akan terus berjuang menggulingkan Najib meskipun dia kalah pada pemilu. “Meskipun usia saya 90 tahunan, dan fisik saya tidak kuat, tapi saya akan melanjutkan perjuangan,” ujarnya.

Kejujuran dan meminta maaf menjadi strategi paling jitu bagi Mahathir. Dia mengakui semua kesalahan di masa lalu. “Melihat ke belakang, saya menyadari kenapa, sebagai PM Malaysia saya mendeskripsikan sebagai diktator,” kata Mahathir. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4704 seconds (0.1#10.140)