Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama

Senin, 07 Mei 2018 - 14:03 WIB
Indonesia dan China...
Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama
A A A
BEIJING - Sebagai salah satu pemain penting dan pusat maritim dalam kerangka Belt and Road Initiative, Indonesia mengalami kemajuan hubungan dan kerja sama dengan China.

Peningkatan hubungan bilateral itu juga membantu memperkuat kemitraan China dengan Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Dalam rangka memperingati kemitraan strategis China-Indonesia dan memperingati kemitraan strategis China-ASEAN, Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

Li Keqiang tiba di Jakarta, kemarin malam. Dia disambut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

“Sejak Presiden China Xi Jinping berkunjung ke Indonesia pada 2013, kedua negara mendorong adanya kesinergian strategi pembangunan sehingga dapat maju bersama di berbagai sektor,” ujar Li Keqiang sebelum terbang ke Indonesia, dikutip Xinhuanet.com. Keqiang akan bertemu Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat lawatan di Indonesia.

Kedua kepala negara akan membubuhkan tanda tangan di atas dokumen kerja sama yang akan disepakati. Li Keqiang juga dijadwalkan mengunjungi Kantor ASEAN untuk menegaskan komitmen China. Dia akan bertemu Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Lim Jock Hoi dan menghadiri aktivitas selebrasi ulang tahun ke-15 hubungan kedua pihak.

China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dalam tujuh tahun terakhir secara beruntun. Pada 2017, kedua negara memiliki total perdagangan USD63,3 miliar, naik 18% dari setahun sebelumnya. Hasil itu tak terlepas dari berbagai proyek besar seperti pembangunan taman dan rel kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Selain itu, China merupakan sumber terbesar wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia dan negara tujuan beasiswa kedua terbesar bagi mahasiswa Indonesia. Setelah berkunjung ke Indonesia, Li Keqiang akan melanjutkan perjalanan ke Jepang pada Selasa (8/5) untuk menghadiri pertemuan ke-7 China-Jepang-Korea Selatan (Korsel).

Belakangan ini, hubungan Indonesia-China kian erat menyusul semakin tingginya kerja sama yang dijalin sejak kedua negara menekan kemitraan strategis lima tahun lalu. Kunjungan Li Keqiang ke Indonesia diperkirakan akan memperkuat, memperdalam, memperluas, dan memperbanyak kerja sama bilateral yang bisa digarap.

Wakil Direktur Departemen untuk Kerja Sama dan Keamanan Asia-Pasifik dari Institut China untuk Studi Internasional (CIIS), Song Junying, menilai kedua negara dapat membentuk proyek gabungan seperti di kerja sama kapasitas industri dan konstruksi infrastruktur. Kerja sama nyata seperti itu menguntungkan kedua belah pihak.

Pengamat lainnya, Xu Liping, dari Institut Nasional untuk Strategi Internasional dari Ilmu Sosial Akademi China mengatakan Indonesia-China memiliki tiga pilar yang menopang hubungan. “Ketiga pilar tersebut ialah politik dan keamanan, perdagangan dan bisnis, dan interaksi orang ke orang,” tandas Liping.

Pertukaran orang ke orang antara Indonesia dan China terus meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah wisman China yang berkunjung ke Indonesia mencapai dua juta jiwa pada tahun lalu. Pada tahun ini, Jakarta menargetkan dapat menggandeng tiga juta wisman China. Wisman China sangat gemar melancong ke wilayah timur.

Meski program kunci belum terlaksana, Indonesia dan China dinilai mengawali kemitraan strategis dengan baik. Kedua negara melakukan operasi industri gabungan dengan mendirikan fasilitas produksi Wuling Motors di Indonesia. China juga kian banyak merambah proyek infrastruktur menyusul tingginya kebutuhan transportasi.

“Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga perlu meneken kerja sama yang lebih banyak dengan China dalam pembangunan pelabuhan beserta pengelolannya, juga eksplorasi sumber daya alam laut dan penangkapan ikan,” kata Xu. “China juga dapat menekan berbagai kerja sama dengan ASEAN sesuai kebutuhan,” tambahnya. (Muh Shamil)

(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1976 seconds (0.1#10.140)