Pembunuh Ilmuwan Palestina Diduga Masih Berada di Malaysia
A
A
A
KUALA LUMPUR - Kepolisian Malaysia meyakini dua orang yang membunuh ilmuwan Palestina, Fadi Al-Batsh, saat ini masih berada di Malaysia. Pernyataan tersebut dikeluarkan tidak lama setelah polisi Malaysia merilis sketsa wajah pembunuh Batsh.
Kepala Polisi Diraja Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Mohamad Fuzi Harun menuturkan, sebuah sepeda motor Kawasaki ditemukan ditinggalkan di dekat danau sekitar sembilan menit dari tempat kejadian, atau lokasi di mana polisi dapat melacak foto salah satu tersangka.
"Para tersangka diyakini memasuki Malaysia pada akhir Januari, tetapi tidak diketahui kebangsaan mana mereka atau dari mana mereka bepergian, kata Fuzi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (25/4).
"Kami yakin para tersangka masih berada di negara ini. Kami belum mengidentifikasi mereka, tetapi kami menduga bahwa mereka menggunakan identitas palsu, baik ketika memasuki negara kami atau ketika mereka berada di sini," sambungnya.
Pihak berwenang Malaysia pada awalnya merilis foto-foto para tersangka yang dibuat oleh komputer yang didasari keterangan para saksi. Para saksi mata menggambarkan tersangka sebagai orang yang berbadan tegap dan berkulit terang, mungkin Timur Tengah atau Eropa.
Foto baru salah satu tersangka menunjukkan seorang pria berkulit terang dengan rambut gelap, bergelombang dan jenggot yang menonjol.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi sempat menyatakan bahwa para tersangka diyakini berasal dari negara Eropa, dan memiliki hubungan dengan agen intelijen asing.
Kepala Polisi Diraja Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Mohamad Fuzi Harun menuturkan, sebuah sepeda motor Kawasaki ditemukan ditinggalkan di dekat danau sekitar sembilan menit dari tempat kejadian, atau lokasi di mana polisi dapat melacak foto salah satu tersangka.
"Para tersangka diyakini memasuki Malaysia pada akhir Januari, tetapi tidak diketahui kebangsaan mana mereka atau dari mana mereka bepergian, kata Fuzi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (25/4).
"Kami yakin para tersangka masih berada di negara ini. Kami belum mengidentifikasi mereka, tetapi kami menduga bahwa mereka menggunakan identitas palsu, baik ketika memasuki negara kami atau ketika mereka berada di sini," sambungnya.
Pihak berwenang Malaysia pada awalnya merilis foto-foto para tersangka yang dibuat oleh komputer yang didasari keterangan para saksi. Para saksi mata menggambarkan tersangka sebagai orang yang berbadan tegap dan berkulit terang, mungkin Timur Tengah atau Eropa.
Foto baru salah satu tersangka menunjukkan seorang pria berkulit terang dengan rambut gelap, bergelombang dan jenggot yang menonjol.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi sempat menyatakan bahwa para tersangka diyakini berasal dari negara Eropa, dan memiliki hubungan dengan agen intelijen asing.
(esn)