Taiwan Simulasi Pukul Mundur Penyerang

Rabu, 25 April 2018 - 12:35 WIB
Taiwan Simulasi Pukul Mundur Penyerang
Taiwan Simulasi Pukul Mundur Penyerang
A A A
TAIPEI - Taiwan akan mensimulasikan memukul mundur pasukan penyerang, perbaikan darurat pangkalan udara dan menggunakan drone yang dioperasikan sipil dalam latihan militer pekan depan.

Sejak tahun lalu, China meningkatkan latihan militer di sekitar Taiwan, termasuk menerbangkan pesawat pengebom dan pesawat militer lain mengitari pulau tersebut. China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan permusuhan terhadap pulau itu meningkat sejak pemilu 2016 yang dimenangkan Tsai Ing-wen dari Partai Demokratik Progresif (DPP) yang prokemerdekaan.

Chian telah mengeluarkan seruan agar Taiwan mengikuti garis yang telah ditetapkan Beijing. Tsai pun berjanji menjaga status quo dan menjaga perdamaian.

Latihan militer tahunan Taiwan, Han Kuang, dimulai pekan depan dengan latihan pos komando dibantu komputer. Taiwan tidak secara langsung menyebut China tapi merujuk pada kekuatan penyerang Taiwan.

Bagian utama dalam latihan itu adalah penembakan peluru aktif pada 4-8 Juni, termasuk membersihkan musuh di sepanjang pantai. “Sumber daya warga sipil juga akan dilibatkan dalam latihan ini untuk mendukung operasi militer,” papar pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan, dikutip kantor berita Reuters.

Perusahaan-perusahaan teknologi akan menawarkan dukungan dengan drone untuk menandai target dan melakukan pengintaian di medan perang. Perusahaan konstruksi akan membantu dengan perbaikan landasan darurat untuk pangkalan udara Ching Chuang Kang di pusat Taiwan.

Komando Tempur Udara akan mengeluarkan peringatan serangan udara dengan sistem peringatan ancaman udara selama latihan pertahanan udara. Pasukan Penjaga Pantai akan bergabung dalam latihan ini bersama Angkatan Laut.

Taiwan memiliki perlengkapan yang baik dengan persenjataan buatan Amerika Serikat (AS). Taipei juga mendesak Washington bersedia menjual lebih banyak peralatan canggih, termasuk jet tempur baru untuk menangkal ancaman dari China.

Para pakar militer menjelaskan, keseimbangan kekuatan antara Taiwan dan China sekarang lebih menguntungkan Beijing.(Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5481 seconds (0.1#10.140)