Bahas Serangan Suriah, Putin Telepon Rouhani
A
A
A
MOSKOW - Kremlin menuturkan, Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Iran, Hasan Rouhani telah melakukan pembicaraan melalui telepon untuk membahas serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat (AS) di Suriah.
Pada hari Sabtu, AS, Inggris, dan Prancis meluncurkan serangan udara pada fasilitas senjata kimia yang diduga milik rezim Bashar al-Assad di Suriah. Serangan itu terjadi setelah rezim Assad dituduh melakukan serangan kimia di Douma Suriah, yang menewaskan 78 warga sipil dan melukai ratusan lainnya.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kremlin, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (16/4), kedua pemimpin sepakat bahwa serangan udara telah secara serius merusak prospek penyelesaian politik di Suriah.
"Putin menekankan bahwa jika tindakan seperti itu, yang dilakukan dengan melanggar Piagam PBB, akan berlanjut, ini pasti akan mengarah pada kekacauan dalam hubungan internasional", kata Kremlin dalam pernyataanya.
Kremlin menambahkan, selain membahas masalah Suriah Putin dan Rouhani juga membahas perkembangan situasi di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah, termasuk mengenai konflik Yaman.
Pada hari Sabtu, AS, Inggris, dan Prancis meluncurkan serangan udara pada fasilitas senjata kimia yang diduga milik rezim Bashar al-Assad di Suriah. Serangan itu terjadi setelah rezim Assad dituduh melakukan serangan kimia di Douma Suriah, yang menewaskan 78 warga sipil dan melukai ratusan lainnya.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kremlin, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (16/4), kedua pemimpin sepakat bahwa serangan udara telah secara serius merusak prospek penyelesaian politik di Suriah.
"Putin menekankan bahwa jika tindakan seperti itu, yang dilakukan dengan melanggar Piagam PBB, akan berlanjut, ini pasti akan mengarah pada kekacauan dalam hubungan internasional", kata Kremlin dalam pernyataanya.
Kremlin menambahkan, selain membahas masalah Suriah Putin dan Rouhani juga membahas perkembangan situasi di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah, termasuk mengenai konflik Yaman.
(esn)