Jet Afghanistan Bombardir Madrasah, Puluhan Tewas Termasuk Anak-anak

Rabu, 04 April 2018 - 02:41 WIB
Jet Afghanistan Bombardir Madrasah, Puluhan Tewas Termasuk Anak-anak
Jet Afghanistan Bombardir Madrasah, Puluhan Tewas Termasuk Anak-anak
A A A
KABUL - Pesawat jet tempur dan helikopter militer membombardir sebuah madrasah di wilayah Kunduz utara. Serangan udara dengan dalih memerangi kelompok Taliban ini menewaskan puluhan warga sipil, termasuk anak-anak madrasah.

Madrasah atau sekolah agama yang digempur pasukan Afghanistan berlokasi di Distrik Dasht-e-Archi di Provinsi Kunduz. Menurut pejabat distrik setempat pada Selasa (3/4/2018), serangan udara tersebut berlangsung pada Senin malam.

Pejabat Distrik Dasht-e-Archi yang berbicara dalam kondisi anonim kepada Al Jazeera karena tidak berwenang berbicara dengan media mengatakan sedikitnya 70 orang tewas termasuk panglima tertinggi Taliban. Namun, saksi mata mengatakan sekitar 100 orang tewas.

Juru bicara Departemen Pertahanan, Mohammad Radmanish, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan udara itu ditujukan pada komandan top Taliban.

"Serangan udara menewaskan lebih dari 30 pasukan Taliban, termasuk sembilan komandan," katanya. "Pusat pelatihan Taliban dibom dan tidak ada warga sipil yang hadir," ujarnya.

Namun, Taliban membantah bahwa pasukannya berada di madrasah tersebut saat serangan udara terjadi.

Para saksi mata mengatakan, banyak warga sipil tewas dalam serangan yang menghancurkan tersebut.

"Ada anak-anak seusia 11 atau 12 tahun dalam upacara yang akan memberikan penghargaan dan hadiah untuk wisuda pelajaran agama mereka," kata Mohammed Abdul Haq, yang menyaksikan serangan itu kepada Al Jazeera.

"Para ibu menangis dan menangis di luar rumah sakit karena kematian anak-anak mereka dan semua orang menangis bersama mereka," ujarnya, yang dilansir Rabu (4/4/2018).

"Saya bekerja di ladang saya ketika saya mendengar helikopter dan jet mengebom madrasah tempat Taliban berkumpul bersama Qaris baru (orang-orang yang menghafal 30 juz Alquran) untuk diberi penghargaan," kata Haji Ghulam, seorang saksi mata kepada Al Jazeera.

"Taliban aktif di daerah itu, tetapi upacara itu sebagian besar dihadiri oleh anak-anak dan remaja laki-laki."

Haji mengatakan ketika dia mendekati area tersebut, ada banyak anak yang terbunuh dan terluka. "Itu adalah bencana. Darah di mana-mana," katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5113 seconds (0.1#10.140)