Mogok Kerja, Layanan Kereta Prancis Lumpuh
A
A
A
PARIS - Mogok kerja lumpuhkan layanan kereta di penjuru Prancis. Mogok kerja itu dilakukan oleh para pegawai lembaga kereta negara SNCF, termasuk para masinis.
Tiga bulan mogok kerja dimulai pada Senin (2/4) malam, saat serikat buruh menolak reformasi tenaga kerja yang dicanangkan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Surat kabar Le Parisien melaporkan, sebagian besar orang dapat kembali ke rumah secara normal setelah akhir pekan Paskah sebelum layanan kereta berhenti.
Mogok kerja juga dilakukan oleh para pekerja sektor pengumpulan sampah, listrik dan energi. Pada 22 Maret, puluhan ribu guru, perawat dan pekerja lainnya bergabung dengan mogok kerja pegawai kereta sebagai bentuk perlawanan terhadap rencana Macron untuk liberalisasi sektor perusahaan negara.
Para pekerja SNCF menikmati kondisi yang lebih nyaman, termasuk dengan kenaikan gaji tahunan secara otomatis, pensiun dini, 28 hari cuti per tahun dengan tetap digaji dan perlindungan dari pemecatan sepihak. Keluarga mereka juga mendapat tiket kereta gratis.
Pemerintahan Macron ingin mencabut beberapa kontrak khusus SNCF, dengan mengusulkan perekrutan pegawai baru dengan sistem kontrak seperti yang diterapkan di industri lainnya. Langkah ini bertujuan membuka kompetisi untuk layanan kereta negara mulai 2023, sesuai persyaratan Uni Eropa (UE).
Saat ini SNCF memiliki utang besar. Kebijakan baru pemerintah itu tampaknya untuk mengurangi beban utang pada perusahaan negara tersebut.
Manager senior SNCF Alain Krakovitch menjelaskan pada Le Parisien bahwa hanya 12% kereta berkecepatan tinggi TGV yagn akan beroperasi pada Selasa (3/4), dan layanan murah Ouigo akan tetap beroperasi.
Para penumpang Eurostar harus rela lebih bersabar karena sekitar 29 layanan dari London ke Paris dan Brussels pada Selasa (3/4) dan Rabu (4/4) dibatalkan atau mewakili sekitar 25.000 kursi. “Layanan kami dari benua ke Inggris dan sebaliknya telah dipesan seluruhnya hari ini. Silakan datang ke stasiun kami jika Anda telah mendapatkan kursi secara pasti,” papar pernyataan Eurostar.
Eurostar juga meminta para penumpang dengan jadwal kereta pada Selasa (3/4) dan Rabu (4/4) untuk tiba di stasiun keberangkatan satu jam sebelum jadwal berangkat, dari sebelumnya 30 menit. “Ini untuk pengalaman keberangkatan yang lebih lancar,” ungkap pernyataan Eurostar.
Layanan kereta internasional antara Paris dan Milan diganti dengan layanan bus. Perjalanan lintas Alpine sepanjang 500 mil tampaknya akan membutuhkan waktu paling cepat 12 jam.
Operator kereta, Thello, menyatakan permintaan maaf atas ketidaknyamanan akibat mogok kerja tersebut. “Thello tidak memiliki kontrol atas kondisi ini,” papar pernyataan Thello terkait aksi mogok kerja para pegawai kereta.
Diperkirakan aksi mogok kerja ini akan menjadi gelombang terbesar kerusuhan industri sejak pemilu Mei yang dimenangkan Macron. Mogok kerja juga dilakukan oleh sektor lain.
Para pegawai Air France meminta kenaikan gaji 6% dan telah memulai aksinya. Serikat buruh Air France telah menyerukan aksi pada Selasa (3/4) dan pada 7 April serta berencana melakukan walkout pada 10 dan 11 April. Hingga saat ini pihak managemen menolak permintaan pekerja untuk kenaikan gaji 6%.
Mogok kerja Air France diperkirakan mengakibatkan 30% layanan penerbangan jarak jauh akan terhenti di bandara Charles de Gaulle, Paris. Sekitar 67% penerbangan jarak menengah dan 85% penerbangan jarak pendek tetap beroperasi.
“Lebih dari 32% pilot, 20% awak kabin dan 15% kru darat bergabung dalam mogok kerja,” papar pernyataan Air France.
Aksi mogok kerja ini akan menjadi tes terbesar bagi kelompok serikat buruh di Prancis. Hanya sekitar 11% tenaga kerja di Prancis yang masuk dalam serikat buruh atau level terendah di UE. Meski demikian, serikat buruh memiliki dampak secara ekonomi dan politik.
Mogok kerja pada September lalu gagal menghentikan Macron mengesahkan Undang-Undang (UU) yang memudahkan perusahaan untuk merekrut dan memecat pegawai. (Syarifudin)
Tiga bulan mogok kerja dimulai pada Senin (2/4) malam, saat serikat buruh menolak reformasi tenaga kerja yang dicanangkan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Surat kabar Le Parisien melaporkan, sebagian besar orang dapat kembali ke rumah secara normal setelah akhir pekan Paskah sebelum layanan kereta berhenti.
Mogok kerja juga dilakukan oleh para pekerja sektor pengumpulan sampah, listrik dan energi. Pada 22 Maret, puluhan ribu guru, perawat dan pekerja lainnya bergabung dengan mogok kerja pegawai kereta sebagai bentuk perlawanan terhadap rencana Macron untuk liberalisasi sektor perusahaan negara.
Para pekerja SNCF menikmati kondisi yang lebih nyaman, termasuk dengan kenaikan gaji tahunan secara otomatis, pensiun dini, 28 hari cuti per tahun dengan tetap digaji dan perlindungan dari pemecatan sepihak. Keluarga mereka juga mendapat tiket kereta gratis.
Pemerintahan Macron ingin mencabut beberapa kontrak khusus SNCF, dengan mengusulkan perekrutan pegawai baru dengan sistem kontrak seperti yang diterapkan di industri lainnya. Langkah ini bertujuan membuka kompetisi untuk layanan kereta negara mulai 2023, sesuai persyaratan Uni Eropa (UE).
Saat ini SNCF memiliki utang besar. Kebijakan baru pemerintah itu tampaknya untuk mengurangi beban utang pada perusahaan negara tersebut.
Manager senior SNCF Alain Krakovitch menjelaskan pada Le Parisien bahwa hanya 12% kereta berkecepatan tinggi TGV yagn akan beroperasi pada Selasa (3/4), dan layanan murah Ouigo akan tetap beroperasi.
Para penumpang Eurostar harus rela lebih bersabar karena sekitar 29 layanan dari London ke Paris dan Brussels pada Selasa (3/4) dan Rabu (4/4) dibatalkan atau mewakili sekitar 25.000 kursi. “Layanan kami dari benua ke Inggris dan sebaliknya telah dipesan seluruhnya hari ini. Silakan datang ke stasiun kami jika Anda telah mendapatkan kursi secara pasti,” papar pernyataan Eurostar.
Eurostar juga meminta para penumpang dengan jadwal kereta pada Selasa (3/4) dan Rabu (4/4) untuk tiba di stasiun keberangkatan satu jam sebelum jadwal berangkat, dari sebelumnya 30 menit. “Ini untuk pengalaman keberangkatan yang lebih lancar,” ungkap pernyataan Eurostar.
Layanan kereta internasional antara Paris dan Milan diganti dengan layanan bus. Perjalanan lintas Alpine sepanjang 500 mil tampaknya akan membutuhkan waktu paling cepat 12 jam.
Operator kereta, Thello, menyatakan permintaan maaf atas ketidaknyamanan akibat mogok kerja tersebut. “Thello tidak memiliki kontrol atas kondisi ini,” papar pernyataan Thello terkait aksi mogok kerja para pegawai kereta.
Diperkirakan aksi mogok kerja ini akan menjadi gelombang terbesar kerusuhan industri sejak pemilu Mei yang dimenangkan Macron. Mogok kerja juga dilakukan oleh sektor lain.
Para pegawai Air France meminta kenaikan gaji 6% dan telah memulai aksinya. Serikat buruh Air France telah menyerukan aksi pada Selasa (3/4) dan pada 7 April serta berencana melakukan walkout pada 10 dan 11 April. Hingga saat ini pihak managemen menolak permintaan pekerja untuk kenaikan gaji 6%.
Mogok kerja Air France diperkirakan mengakibatkan 30% layanan penerbangan jarak jauh akan terhenti di bandara Charles de Gaulle, Paris. Sekitar 67% penerbangan jarak menengah dan 85% penerbangan jarak pendek tetap beroperasi.
“Lebih dari 32% pilot, 20% awak kabin dan 15% kru darat bergabung dalam mogok kerja,” papar pernyataan Air France.
Aksi mogok kerja ini akan menjadi tes terbesar bagi kelompok serikat buruh di Prancis. Hanya sekitar 11% tenaga kerja di Prancis yang masuk dalam serikat buruh atau level terendah di UE. Meski demikian, serikat buruh memiliki dampak secara ekonomi dan politik.
Mogok kerja pada September lalu gagal menghentikan Macron mengesahkan Undang-Undang (UU) yang memudahkan perusahaan untuk merekrut dan memecat pegawai. (Syarifudin)
(nfl)