Israel Tolak Bebaskan Tokoh Perlawanan Palestina
A
A
A
TEL AVIV - Pengadilan Israel menolak permintaan bebas bersyarat yang diajukan oleh Raed Salah, yang merupakan tokoh perlawanan Palestina. Keputusan ini membatalkan keputusan yang telah dibuat oleh Pengadilan Magistrates Israel.
Dua minggu lalu, Pengadilan Magistrates Israel menyetujui permintaan bebas bersyarat Salah. Syarat-syarat yang diajukan untuk pembebasan pria berjanggut putih itutermasuk larangan memasuki kota kelahiran Salah, Umm al-Fahm dan pembatasan pada gerakannya.
"Berdasarkan banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum Israel terhadap keputusan Pengadilan Magistrates untuk melepaskan Salah, Pengadilan Distrik Haifa hari ini menolak (permintaan untuk) pembebasan Salah," kata pengacara Salah, Khaled Zbarqa.
Zbarqa, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (30/3), mengaitkan keputusan penolakan bebas bersyarat Salah syarat akan campur tangan politik, dengan mengatakan bahwa Menteri Keamanan Internal Israel, Gilad Arad secara pribadi telah menyerukan agar Salah dipenjara untuk waktu yang lama.
Musim panas lalu, polisi Israel menangkap Salah di Umm al-Fahm, sebuah kota Palestina yang diduduki Israel, dengan tuduhan menghasut kekerasan dan melemparkannya ke dalam kurungan isolasi.
Pada bulan Februari, sebuah pengadilan di kota selatan Israel, Beersheba menjatuhkan vonis tambahan kepada Salah, yakni dengan kurungan isolasi tambahan selama enam bulan.
Dua minggu lalu, Pengadilan Magistrates Israel menyetujui permintaan bebas bersyarat Salah. Syarat-syarat yang diajukan untuk pembebasan pria berjanggut putih itutermasuk larangan memasuki kota kelahiran Salah, Umm al-Fahm dan pembatasan pada gerakannya.
"Berdasarkan banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum Israel terhadap keputusan Pengadilan Magistrates untuk melepaskan Salah, Pengadilan Distrik Haifa hari ini menolak (permintaan untuk) pembebasan Salah," kata pengacara Salah, Khaled Zbarqa.
Zbarqa, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (30/3), mengaitkan keputusan penolakan bebas bersyarat Salah syarat akan campur tangan politik, dengan mengatakan bahwa Menteri Keamanan Internal Israel, Gilad Arad secara pribadi telah menyerukan agar Salah dipenjara untuk waktu yang lama.
Musim panas lalu, polisi Israel menangkap Salah di Umm al-Fahm, sebuah kota Palestina yang diduduki Israel, dengan tuduhan menghasut kekerasan dan melemparkannya ke dalam kurungan isolasi.
Pada bulan Februari, sebuah pengadilan di kota selatan Israel, Beersheba menjatuhkan vonis tambahan kepada Salah, yakni dengan kurungan isolasi tambahan selama enam bulan.
(esn)