Wina Kembali Sabet Kota Paling Layak Huni di Dunia

Selasa, 20 Maret 2018 - 09:52 WIB
Wina Kembali Sabet Kota...
Wina Kembali Sabet Kota Paling Layak Huni di Dunia
A A A
NEW YORK - Ibu Kota Austria, Wina, ditahbiskan menjadi kota yang menawarkan kualitas hidup terbaik di dunia. Ini merupakan gelar kesembilan secara berturut-turut bagi kota yang dikenal sebagai kota budaya itu.

Perusahaan konsultan yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS), Mercer, menempatkan Wina diatas 230 kota lainnya berdasarkan sejumlah indikator termasuk stabilitas politik, perawatan kesehatan, pendidikan, tingkat kejahatan, rekreasi dan transportasi.

Dengan populasi 1,8 juta, Wina menduduki puncak survei dengan menawarkan tempat budaya yang dinamis, perawatan kesehatan yang komprehensif, dan biaya perumahan moderat. Berturut-turut di belakang Wina sebagai kota yang paling layak ditinggali adalah Zurich di Swiss, Auckland, Selandia Baru dan Munich di Jerman.

Sementara Vancouver, yang berada di posisi kelima, menjadi kota dengan kualitas hidup terbaik di Amerika Utara. Sedangkan Montevideo di Amerika Latin dengan nangkring di posisi 77. Untuk wilayah Afrika, Durban di Afrika Selatan menjadi yang terbaik dengan berada di posisi ke-89.

Singapura menjadi yang terbaik di Asia Pasifik dengan berada di peringkat 25. Mengalahkan sejumlah kota di Jepang macam Tokyo (50), Kobe (50), Yokohama (55), Osaka (59), and Nagoya (64). Posisi Singapura juga lebih baik dari Hong Kong (71), Seoul (79), Taipei (84), Shanghai (103), and Beijing (119).

Peringkat Negeri Singa itu sekaligus yang terbaik di antara negara Asia Tenggara lainnya. Lalu bagaimana dengan Jakarta? Jakarta berada di peringkat 142 dibelakang Kuala Lumpur (85), Bangkok (132), dan Manila (137).

Menurut laporan tersebut, selama 20 tahun terakhir, standar hidup yang mengalami peningkatan paling banyak terjadi di beberapa kota di Eropa timur seperti Sarajevo (159) dan Bratislava (80) kata laporan tersebut.

"Sebagai hasil dari peningkatan standar hidup, pasar tenaga kerja yang kompetitif dan ketersediaan sumber daya manusia, banyak dari kota-kota ini telah mulai menarik bisnis multinasional yang mengatur operasi baru," kata Martine Ferland, Presiden Eropa dan Pasifik Mercer seperti disitat dari Reuters, Selasa (20/3/2018).

Sementara itu, Baghdad berada di daftar paling bawah selama satu dekade terakhir. Gelombang kekerasan sektarian yang melanda Ibu Kota Iran sejak invasi pimpinan Amerika Serikat pada tahun 2003 turut menjadi penyebabnya.

Sedangkan Ibu Kota Yaman Sanaa, yang hancur akibat konflik, berada di peringkat dua di atas Baghdad, dan Damaskus Suriah, yang selama tujuh tahun menjadi arena perang saudara, berada di peringkat enam di atas Baghdad.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0035 seconds (0.1#10.140)