Rusia: AS Latih Militan Lancarkan Serangan Senjata Kimia di Suriah

Minggu, 18 Maret 2018 - 14:31 WIB
Rusia: AS Latih Militan...
Rusia: AS Latih Militan Lancarkan Serangan Senjata Kimia di Suriah
A A A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah melatih militan untuk melakukan serangan kimia di Suriah selatan. Insiden tersebut, menurut Kemhan Rusia, akan disalahkan kepada Damaskus, yang kemudian akan digunakan AS sebagai dalih untuk serangan udara terhadap pasukan dan infrastruktur pemerintah Suriah.

"Kami memiliki informasi yang dapat dipercaya, bahwa instruktur AS telah melatih sejumlah kelompok militan di sekitar kota At-Tanf, untuk melakukan provokasi yang melibatkan senjata kimia di Suriah selatan," kata juru bicara Staf Umum Militer Rusia, Jenderal Sergey Rudskoy, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (18/3).

"Pada awal Maret, kelompok penyabotase dikerahkan ke zona de-eskalasi selatan ke kota Deraa, di mana unit-unit yang disebut Tentara Pembebasan Gratis ditempatkan. Mereka sedang mempersiapkan serangkaian ledakan amunisi kimia. Fakta ini akan digunakan untuk menyalahkan pasukan pemerintah. Komponen untuk memproduksi amunisi kimia telah dikirim ke zona de-eskalasi selatan dengan dakwaan konvoi kemanusiaan dari sejumlah LSM," sambungnya.

Rudskoy menyebut Rencana provokasi tersebut kemdian akan banyak dibahas di media Barat dan pada akhirnya akan dijadikan dalih oleh koalisi pimpinan AS untuk melakukan serangan ke Suriah.

"Provokasi tersebut akan digunakan sebagai dalih oleh AS dan sekutunya untuk melakukan serangan terhadap infrastruktur militer dan pemerintah di Suriah. Kami melihat tanda-tanda persiapan untuk kemungkinan serangan. Kapal-kapal perang AS telah ditempatkan timur Laut Mediterania, Teluk Persia dan Laut Merah," ucapnya.

Serangan kimia lainnya, lanjut Rudskoy, sedang dipersiapkan di provinsi Idlib oleh kelompok teroris Al-Nusra yang berkoordinasi dengan White Helmets. "Militan telah menerima 20 kontainer klorin untuk melakukan serangan tersebut," katanya.

Militer AS sendiri telah menolak tuduhan yang diajukan oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Juru bicara Pentagon Adrian Rankine-Galloway menggambarkan pernyataan Rudskoy sebagai sangat tidak masuk akal.
(esn)
Berita Terkait
Para Pemimpin UE Siapkan...
Para Pemimpin UE Siapkan Sanksi Keras ke Rusia
Militer Rusia Kembali...
Militer Rusia Kembali Bombardir Fasilitas Utama di Ukraina
Rudal Rusia Hantam Pasar...
Rudal Rusia Hantam Pasar di Ukraina, 16 Orang Tewas
Pertempuran Sengit di...
Pertempuran Sengit di Mariupol, Pejuang Chechnya bunuh Pasukan Asing
Begini Momen saat Pesawat...
Begini Momen saat Pesawat Canggih Rusia SU-35S Hancurkan Markas Militer Ukraina dengan Rudal
Roket Uragan Rusia Hantam...
Roket Uragan Rusia Hantam Apartemen di Kota Chasiv Yar, 10 Tewas dan Puluhan Lain Tertimbun
Berita Terkini
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
2 jam yang lalu
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
3 jam yang lalu
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
4 jam yang lalu
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
5 jam yang lalu
Rayakan Kemenangan,...
Rayakan Kemenangan, Rakyat Pakistan Turun ke Jalan
6 jam yang lalu
Pakar Ini Ungkap Banyak...
Pakar Ini Ungkap Banyak Kejutan Pakistan yang Mengecoh Militer India
7 jam yang lalu
Infografis
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China-Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved