'Hujan' 172 Emas Batangan Terjadi di Langit Siberia
A
A
A
YAKUTSK - Sekitar 172 emas batangan berjatuhan dari langit atau wilayah udara di Siberia, Rusia, hari Kamis. "Hujan" emas dengan total sekitar 3,4 ton itu rupanya dari pesawat kargo yang muatannya bocor.
Nalai ratusan emas batangan itu hampir USD300 juta. Selain mengangkut ratusan emas batangan, pesawat kargo yang bobol itu juga mengangkut platinum dan berlian yang belum dipotong.
Pesawat Nimbus Airlines lepas landas dari bandara Yakutsk, Siberia timur. Tak lama kemudian, emas-emas batangan berjatuhan dari udara ke tanah.
Muatan itu berjatuhan laksana hujan emas dari langit diduga karena "perut" pengangkut di pesawat Nimbus Airlines AN-12 tak terlalu rapat.
Wilayah Yakutsk dikenal sebagai area pertambangan berlian di Siberia Timur.
"Menurut informasi awal, 172 ingot emas dengan berat sekitar 3,4 ton ditemukan, kargo hancur di sepanjang landasan pacu (di bandara Yakutsk) karena faktanya barang itu salah pilih. Beberapa emas jatuh, ada sekitar 9 ton (muatan yang diangkut)," bunyi pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri setempat, seperti dikutip kantor berita TASS, Jumat (16/3/2018).
Menurut laporan media lokal, emas-emas berjatuhan di jalan di sekitar landasan pacu. Ketika pesawat lepas landas, muatan meluncur kencang ke belakang perut pesawat.
"Hujan" emas itu menjadi pemandangan langka di sekitar lokasi kejadian.
Awak pesawat tersebut menyadari bahwa muatannya sudah tidak imbang, sehingga melakukan pendaratan darurat di bandara lain di Magan. Menurut pejabat, tak ada kru pesawat yang terluka.
Agen dinas rahasia dan polisi telah melakukan upaya pencegahan untuk mengamankan semua emas batangan yang tersebar di jalan-jalan di sekitar landasan pacu.
Menurut laporan Siberian Times, beberapa insinyur kargo dari bandara keberangkatan telah ditahan. Maskapai Nimbus Airlines belum mengeluarkan pernyataan.
Kargo itu milik perusahaan Chukota Mining and Geological, di mana 75 persen sahamnya dimiliki oleh Canadian Kinross Gold.
Nalai ratusan emas batangan itu hampir USD300 juta. Selain mengangkut ratusan emas batangan, pesawat kargo yang bobol itu juga mengangkut platinum dan berlian yang belum dipotong.
Pesawat Nimbus Airlines lepas landas dari bandara Yakutsk, Siberia timur. Tak lama kemudian, emas-emas batangan berjatuhan dari udara ke tanah.
Muatan itu berjatuhan laksana hujan emas dari langit diduga karena "perut" pengangkut di pesawat Nimbus Airlines AN-12 tak terlalu rapat.
Wilayah Yakutsk dikenal sebagai area pertambangan berlian di Siberia Timur.
"Menurut informasi awal, 172 ingot emas dengan berat sekitar 3,4 ton ditemukan, kargo hancur di sepanjang landasan pacu (di bandara Yakutsk) karena faktanya barang itu salah pilih. Beberapa emas jatuh, ada sekitar 9 ton (muatan yang diangkut)," bunyi pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri setempat, seperti dikutip kantor berita TASS, Jumat (16/3/2018).
Menurut laporan media lokal, emas-emas berjatuhan di jalan di sekitar landasan pacu. Ketika pesawat lepas landas, muatan meluncur kencang ke belakang perut pesawat.
"Hujan" emas itu menjadi pemandangan langka di sekitar lokasi kejadian.
Awak pesawat tersebut menyadari bahwa muatannya sudah tidak imbang, sehingga melakukan pendaratan darurat di bandara lain di Magan. Menurut pejabat, tak ada kru pesawat yang terluka.
Agen dinas rahasia dan polisi telah melakukan upaya pencegahan untuk mengamankan semua emas batangan yang tersebar di jalan-jalan di sekitar landasan pacu.
Menurut laporan Siberian Times, beberapa insinyur kargo dari bandara keberangkatan telah ditahan. Maskapai Nimbus Airlines belum mengeluarkan pernyataan.
Kargo itu milik perusahaan Chukota Mining and Geological, di mana 75 persen sahamnya dimiliki oleh Canadian Kinross Gold.
(mas)