Evolusi Baru Xi Jinping
A
A
A
SEBENTAR lagi, Presiden Xi Jinping bisa bernapas lega bila Kongres Rakyat Cina jadi menggelar sidang di Balai Besar Rakyat di sisi barat Lapangan Tiananmen, Beijing. Bila tak ada aral melintang, pada Minggu, 11 Maret, kongres akan mengesahkan usulan yang memungkinkan Presiden Jinping dapat memimpin lebih dari dua masa jabatan. Usulan pencabutan pembatasan dua tahun masa jabatan presiden itu sendiri diumumkan oleh Partai Komunis Cina (PKC), pada hari terakhir setelah seminggu penuh para anggota PKC melaksanakan rapat lima tahunan atau tepatnya pada Oktober 2017 lalu.
Bila usulan tersebut disahkan, tentunya membuat Jinping menjadi pemimpin Cina yang paling berpengaruh sejak kepemimpinan sang pendiri negara, Mao Zedong, yang terkenal karena dapat menyatukan kekuasaan militer, ekonomi, dan pemerintahan. Secara resmi, usulan itu baru akan disahkan pada Minggu nanti. Pengesahan itu sendiri tidak akan menghadapi hambatan mengingat dalam Kongres Rakyat Cina biasanya hanya berupa "forum pengesahan" dari rancangan yang memang sudah disiapkan PKC.
Pengumuman mengenai usulan ini memang sudah diperkirakan banyak orang. Hampir selama beberapa dekade, PKC selalu mendominasi kehidupan di Cina. Namun kini, Presiden sudah melangkah ke panggung, melampaui langkah partai yang mengangkatnya ke posisi puncak. Ketenaran Jinping terlihat dari fotonya yang dipajang di papan reklame di seluruh negeri dan namanya pun dijadikan lagu resmi dengan judul "Papa Jinping".
Apalagi pada masa lalu, PKC yang memegang kekuasaan penuh selalu memilih pemimpin yang hanya berkuasa dalam waktu yang terbatas. Seorang pemimpin akan menyerahkan estafet kekuasaannya kepada penerusnya setelah memimpin selama 10 tahun. Namun, Xi Jinping mendobrak sistem tersebut sejak awal kepemimpinannya. Dirinya juga membentuk lembaga antikorupsi yang sekaligus digunakan untuk menyingkirkan para pesaing politiknya.
Tak hanya itu, ia juga memiliki visi politik yang jelas dengan mendorong proyek nasional yang ia namakan "One Belt One Road" demi membangun rute perdagangan global serta rencana besarnya untuk menghapus kemiskinan pada 2020. Dalam sebuah pidato singkatnya kepada lebih dari 2.200 delegasi partai pada Oktober lalu, Jinping mengungkapkan kebesaran peradaban Cina. "Hari ini kita—lebih dari 1,3 miliar orang Cina—hidup dalam kegembiraan dan martabat. Tanah kita memancarkan dinamika yang sangat besar. Peradaban Cina kita bersinar dengan kemegahan dan kemewahan abadi," ujar Jinping seperti mengutip The Guardian.
Apakah keputusan PKC mencabut pembatasan dua tahun masa jabatan presiden akan memunculkan diktator baru di Cina? Simak laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 02-07 Tahun 2018 yang terbit Senin (12/3/2018) hari ini.
Bila usulan tersebut disahkan, tentunya membuat Jinping menjadi pemimpin Cina yang paling berpengaruh sejak kepemimpinan sang pendiri negara, Mao Zedong, yang terkenal karena dapat menyatukan kekuasaan militer, ekonomi, dan pemerintahan. Secara resmi, usulan itu baru akan disahkan pada Minggu nanti. Pengesahan itu sendiri tidak akan menghadapi hambatan mengingat dalam Kongres Rakyat Cina biasanya hanya berupa "forum pengesahan" dari rancangan yang memang sudah disiapkan PKC.
Pengumuman mengenai usulan ini memang sudah diperkirakan banyak orang. Hampir selama beberapa dekade, PKC selalu mendominasi kehidupan di Cina. Namun kini, Presiden sudah melangkah ke panggung, melampaui langkah partai yang mengangkatnya ke posisi puncak. Ketenaran Jinping terlihat dari fotonya yang dipajang di papan reklame di seluruh negeri dan namanya pun dijadikan lagu resmi dengan judul "Papa Jinping".
Apalagi pada masa lalu, PKC yang memegang kekuasaan penuh selalu memilih pemimpin yang hanya berkuasa dalam waktu yang terbatas. Seorang pemimpin akan menyerahkan estafet kekuasaannya kepada penerusnya setelah memimpin selama 10 tahun. Namun, Xi Jinping mendobrak sistem tersebut sejak awal kepemimpinannya. Dirinya juga membentuk lembaga antikorupsi yang sekaligus digunakan untuk menyingkirkan para pesaing politiknya.
Tak hanya itu, ia juga memiliki visi politik yang jelas dengan mendorong proyek nasional yang ia namakan "One Belt One Road" demi membangun rute perdagangan global serta rencana besarnya untuk menghapus kemiskinan pada 2020. Dalam sebuah pidato singkatnya kepada lebih dari 2.200 delegasi partai pada Oktober lalu, Jinping mengungkapkan kebesaran peradaban Cina. "Hari ini kita—lebih dari 1,3 miliar orang Cina—hidup dalam kegembiraan dan martabat. Tanah kita memancarkan dinamika yang sangat besar. Peradaban Cina kita bersinar dengan kemegahan dan kemewahan abadi," ujar Jinping seperti mengutip The Guardian.
Apakah keputusan PKC mencabut pembatasan dua tahun masa jabatan presiden akan memunculkan diktator baru di Cina? Simak laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 02-07 Tahun 2018 yang terbit Senin (12/3/2018) hari ini.
(amm)