Pembelot Rusia Diracun, 'Jejak' Zat Saraf Ditemukan di Restoran
A
A
A
LONDON - Pihak kepolisian Inggris tengah menyelidiki dugaan serangan zat saraf terhadap pembelot Rusia Sergei Skripal dan putrinya di Salisbury. Hingga saat ini, pihak kepolisian Inggris telah mengidentifikasi lebih dari 240 saksi dan 200 bukti.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd, mengungkapkan bahwa penyidik telah menemukan jejak senjata kimia di restoran Zizzi di pusat kota. Skripal dan putrinya, Yulia, disebut sempat makan di restoran tersebut beberapa jam sebelum mereka ditemukan tak berdaya di sebuah bangku di pusat perbelanjaan pada Minggu sore pekan lalu.
Berbicara setelah mengikuti pertemuan komite darurat Pemerintah, Cobra, Rudd mengatakan ada lebih dari 250 petugas yang berasal dari 8 unit kontra-terorisme di negara tersebut terlibat dalam penyelidikan
"Saya ingin menekankan bahwa mereka melanjutkan dengan kecepatan dan profesionalisme. Kami menempatkan sumber daya yang sangat besar untuk memastikan bahwa mereka memiliki semua dukungan yang mereka perlukan untuk melakukan itu," kata Rudd seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (11/3/2018).
Rudd mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Investigasi ini difokuskan untuk memastikan bahwa kita menjaga orang tetap aman dan juga bahwa kita mengumpulkan semua bukti sehingga ketika menyangkut hubungan (serangan) kita akan benar-benar jelas di mana seharusnya," jelasya.
"Polisi mengatakan bahwa jika ada yang memiliki informasi tambahan, mereka meminta mereka untuk memberitahu," sambungnya.
"Ada juga sejumlah CCTV yang harus mereka periksa. Ini adalah penyelidikan dengan kehati-hatian dan terperinci dan polisi perlu diberi ruang dan waktu untuk melanjutkannya," tukasnya.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd, mengungkapkan bahwa penyidik telah menemukan jejak senjata kimia di restoran Zizzi di pusat kota. Skripal dan putrinya, Yulia, disebut sempat makan di restoran tersebut beberapa jam sebelum mereka ditemukan tak berdaya di sebuah bangku di pusat perbelanjaan pada Minggu sore pekan lalu.
Berbicara setelah mengikuti pertemuan komite darurat Pemerintah, Cobra, Rudd mengatakan ada lebih dari 250 petugas yang berasal dari 8 unit kontra-terorisme di negara tersebut terlibat dalam penyelidikan
"Saya ingin menekankan bahwa mereka melanjutkan dengan kecepatan dan profesionalisme. Kami menempatkan sumber daya yang sangat besar untuk memastikan bahwa mereka memiliki semua dukungan yang mereka perlukan untuk melakukan itu," kata Rudd seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (11/3/2018).
Rudd mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Investigasi ini difokuskan untuk memastikan bahwa kita menjaga orang tetap aman dan juga bahwa kita mengumpulkan semua bukti sehingga ketika menyangkut hubungan (serangan) kita akan benar-benar jelas di mana seharusnya," jelasya.
"Polisi mengatakan bahwa jika ada yang memiliki informasi tambahan, mereka meminta mereka untuk memberitahu," sambungnya.
"Ada juga sejumlah CCTV yang harus mereka periksa. Ini adalah penyelidikan dengan kehati-hatian dan terperinci dan polisi perlu diberi ruang dan waktu untuk melanjutkannya," tukasnya.
(ian)