Ceko Bebaskan Pemimpin Kurdi, Turki: UE Ingkari Pendirian Soal Terorisme
A
A
A
ANKARA - Turki melemparkan kecaman keras atas keputusan Ceko untuk membebaskan mantan pemimpin milisi Kurdi Suriah yang dikenal juga dengan sebutan YPG atau PYD, Salih Muslum. Ankara menyatakan Ceko telah melanggar tanggung jawabnya untuk mematuhi hukum internasional dan untuk memerangi terorisme.
"PYD / PKK adalah cabang Suriah dari PKK, yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Uni Eropa (UE), dimana Republik Ceko adalah anggotanya," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (28/2).
"Keputusan pengadilan Ceko untuk membebaskan Salih Muslum, alih-alih menangkapnya, menunjukkan bahwa pihaknya mengabaikan pembunuhan puluhan warga sipil yang tidak berdosa dalam serangan teroris dan penderitaan keluarga mereka," sambungnya.
Dalam pernyataannya, Kemlu Turki kemudian menuturkan bahwa keputusan tersebut juga menunjukkan "ketidaktulusan" atas sikap negara-negara Eropa terhadap tindakan melawan terorisme global.
Seperti diketahui, kemarin pengadilan Ceko memutuskan membebaskan Muslum. Dia ditahan pada hari Minggu di Praha setelah Turki meminta Ceko untuk menangkap mantan pemimpin milisi Kurdi Suriah itu.
Muslum dicari dengan tuduhan mengganggu kesatuan dan integritas teritorial negara, pembunuhan, percobaan pembunuhan, pengrusakan fasilitas umum, dan pengangkutan zat berbahaya. Kementerian Dalam Negeri Turki telah menawarkan hadiah hampir USD 1 juta bagi siapa saja yang bisa menemuka Muslum.
"PYD / PKK adalah cabang Suriah dari PKK, yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Uni Eropa (UE), dimana Republik Ceko adalah anggotanya," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (28/2).
"Keputusan pengadilan Ceko untuk membebaskan Salih Muslum, alih-alih menangkapnya, menunjukkan bahwa pihaknya mengabaikan pembunuhan puluhan warga sipil yang tidak berdosa dalam serangan teroris dan penderitaan keluarga mereka," sambungnya.
Dalam pernyataannya, Kemlu Turki kemudian menuturkan bahwa keputusan tersebut juga menunjukkan "ketidaktulusan" atas sikap negara-negara Eropa terhadap tindakan melawan terorisme global.
Seperti diketahui, kemarin pengadilan Ceko memutuskan membebaskan Muslum. Dia ditahan pada hari Minggu di Praha setelah Turki meminta Ceko untuk menangkap mantan pemimpin milisi Kurdi Suriah itu.
Muslum dicari dengan tuduhan mengganggu kesatuan dan integritas teritorial negara, pembunuhan, percobaan pembunuhan, pengrusakan fasilitas umum, dan pengangkutan zat berbahaya. Kementerian Dalam Negeri Turki telah menawarkan hadiah hampir USD 1 juta bagi siapa saja yang bisa menemuka Muslum.
(esn)