Turki: Pengumuman Pemindahan Kedubes ke Yerusalem Sangat Mengkhawatirkan
A
A
A
ANKARA - Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, pengumuman pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Israel ke Yerusalem sangat mengkhawatirkan. AS mengumumkan akan memindahkan kedutaan mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem pada pertengahan Mei mendatang.
"Turki akan terus berupaya keras bersama dengan mayoritas masyarakat internasional untuk melindungi hak-hak sah rakyat Palestina dalam menanggapi keputusan AS yang sangat mengkhawatirkan ini," kata Kemlu Turki, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (25/2).
Kemlu Turki kemudian menuturkanbahwa AS membuktikan dengan pernyataan terakhir bahwa mereka tidak mendengar, atau tidak ingin mendengarkan, masyarakat internasional, yang posisinya tercermin dalam pernyataan Organisasi Kerjasama Islam OKI dan resolusi Majelis Umum PBB.
Sebelumnya diwartakan, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Diplomasi Publik AS, Steven Goldstein, pada hari Jumat mengumumkan bahwa pada tanggal 14 Mei AS akan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem. Tanggal pemindahan itu dikenal sebagai Hari Kemerdekaan Israel atau Naqba yang menjadi bencana bagi orang-orang Palestina.
Menurut Goldstein, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson pada Kamis malam menyetujui rencana pengamanan “sebuah fasilitas” di Yerusalem. ”Kami melihat itu sebagai tanggal yang mungkin, tapi keamanan marinir serta orang lain yang berkunjung dan bekerja di sana adalah yang utama,” kata Goldstein.
Dalam perencanaan itu, Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman, akan memindahkan kantor dan staf kecil yang terdiri dari empat hingga lima orang ke sebuah bangunan yang dikenal sebagai The Diplomat Hotel.
Menurut laporan media Israel, bangunan itu dibeli oleh Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2014. Reshet TV, stasiun televisi Israel melaporkan, warga di lingkungan Arnona di gedung tersebut melihat ada pekerja yang mengantarkan peti kayu dan perabotan ke sana dalam beberapa pekan terakhir.
Masih menurut perencanaan yang dipaparkan Goldstein, gedung kedubes AS yang saat ini berada di Tel Aviv akan berganti nama menjadi konsulat AS, dan akan terus menampung sebagian besar staf diplomatik AS di Israel.
"Turki akan terus berupaya keras bersama dengan mayoritas masyarakat internasional untuk melindungi hak-hak sah rakyat Palestina dalam menanggapi keputusan AS yang sangat mengkhawatirkan ini," kata Kemlu Turki, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (25/2).
Kemlu Turki kemudian menuturkanbahwa AS membuktikan dengan pernyataan terakhir bahwa mereka tidak mendengar, atau tidak ingin mendengarkan, masyarakat internasional, yang posisinya tercermin dalam pernyataan Organisasi Kerjasama Islam OKI dan resolusi Majelis Umum PBB.
Sebelumnya diwartakan, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Diplomasi Publik AS, Steven Goldstein, pada hari Jumat mengumumkan bahwa pada tanggal 14 Mei AS akan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem. Tanggal pemindahan itu dikenal sebagai Hari Kemerdekaan Israel atau Naqba yang menjadi bencana bagi orang-orang Palestina.
Menurut Goldstein, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson pada Kamis malam menyetujui rencana pengamanan “sebuah fasilitas” di Yerusalem. ”Kami melihat itu sebagai tanggal yang mungkin, tapi keamanan marinir serta orang lain yang berkunjung dan bekerja di sana adalah yang utama,” kata Goldstein.
Dalam perencanaan itu, Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman, akan memindahkan kantor dan staf kecil yang terdiri dari empat hingga lima orang ke sebuah bangunan yang dikenal sebagai The Diplomat Hotel.
Menurut laporan media Israel, bangunan itu dibeli oleh Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2014. Reshet TV, stasiun televisi Israel melaporkan, warga di lingkungan Arnona di gedung tersebut melihat ada pekerja yang mengantarkan peti kayu dan perabotan ke sana dalam beberapa pekan terakhir.
Masih menurut perencanaan yang dipaparkan Goldstein, gedung kedubes AS yang saat ini berada di Tel Aviv akan berganti nama menjadi konsulat AS, dan akan terus menampung sebagian besar staf diplomatik AS di Israel.
(esn)