Dirikan Bisnis Laundry dengan Pegawai Gangguan Mental
A
A
A
AUSTRALIA - Saat Luke Terry memutuskan mendirikan bisnis dengan mempekerjakan pengangguran dengan gangguan mental untuk mencuci (laundry) bagi hotel dan rumah sakit di Australia timur, dia ditertawakan teman-temannya.
”Saya tidak pernah benar-benar mencuci, bahkan di rumah. Orang mengetahui ini cukup lucu,” ujar Terry yang tinggal di Toowoomba, 125 km barat ibu kota Queensland, Brisbane.
Kini tak seorang pun yang tertawa. Hanya setahun setelah perdana menteri Australia secara resmi membuka Vanguard Laundry Services, perusahaan sosial itu telah mempekerjakan lebih dari 30 orang dan lebih dari 80 konsumen komersial.
”Terry menjadi salah satu dari 20.000 bisnis di Australia yang menjual barang atau jasa yang juga untuk membantu mengatasi masalah sosial,” papar Social Traders, yang mendukung sektor perusahaan sosial itu.
Di penjuru dunia, tumbuh sejumlah entrepreneur yang membentuk perusahaan untuk mengatasi tantangan sosial, mulai mengurangi keterasingan para lanjut usia (lansia) hingga memperbaiki komunitas dan memutus siklus saling menghina. Satu dari lima warga Australia yang mengalami masalah kesehatan mental adalah pengangguran.
”Orang dengan penyakit mental meninggal pada usia 50-an tahun, dibandingkan 80-an tahun pada sisa populasi (normal). Bagaimana jika kita dapat memberi pekerjaan dan itu akan membuat perbedaan?” ungkap Terry pada kantor berita Reuters.
Bagi para pegawai Vanguard, banyak yang mengalami kelainan bipolar, depresi, kegelisahan, atau masalah kesehatan fisik. Memiliki pekerjaan di perusahaan itu dapat memberi mereka manfaat.
”Mereka mengunjungi rumah sakit menjadi lebih jarang, tidak terlalu gelisah tentang membayar sewa, dan banyak yang telah berhenti merokok,” ungkap hasil survei Vanguard.
Bekerja memberi seseorang independensi dan keamanan keuangan, mengalihkan dari kekhawatiran, serta interaksi dengan teman memperbaiki kondisi mental dan rasa percaya diri.
Saat ini Pemerintah Queensland menawarkan dukungan untuk membantu bisnis semacam itu tumbuh atau melakukan ekspansi. Pemerintah juga akan membeli lebih banyak produk dan jasa dari perusahaan sosial semacam itu. Terry memutuskan membuka Vanguard setelah memimpin Toowoomba Clubhouse yang membantu orang pulih dari penyakit mental.
Dia melihat perbedaan pada para kliennya dengan memberi pekerjaan kepada mereka. ”Sebagian besar orang yang saya temui berkata, íSaya suka yang Anda lakukan Luke. Saya ingin bermitra dan saya ingin pekerjaaní. Saya berpikir Saya tidak dapat membantu dengan menjadi mitra, tapi saya dapat membantu dengan pekerjaaní,” katanya.
Dia pun bertanya di tempatnya untuk melakukan pekerjaan apa pun. Dia juga mendapat tawaran untuk mencuci di Rumah Sakit Swasta St Vincent yang memiliki 210 tempat tidur pasien.
Setelah melakukan penggalangan dana, Terry mengumpulkan USD4,7 juta dari lebih 100 sumber dan Vanguard Laundry Services lahir. ”Perusahaan akan segera impas dan laba akan diinvestasikan lagi ke bisnis atau didonasikan untuk lembaga kesehatan mental,” kata Terry, yang ingin mendirikan 10 lokasi laundry pada 2025. (Syarifudin)
”Saya tidak pernah benar-benar mencuci, bahkan di rumah. Orang mengetahui ini cukup lucu,” ujar Terry yang tinggal di Toowoomba, 125 km barat ibu kota Queensland, Brisbane.
Kini tak seorang pun yang tertawa. Hanya setahun setelah perdana menteri Australia secara resmi membuka Vanguard Laundry Services, perusahaan sosial itu telah mempekerjakan lebih dari 30 orang dan lebih dari 80 konsumen komersial.
”Terry menjadi salah satu dari 20.000 bisnis di Australia yang menjual barang atau jasa yang juga untuk membantu mengatasi masalah sosial,” papar Social Traders, yang mendukung sektor perusahaan sosial itu.
Di penjuru dunia, tumbuh sejumlah entrepreneur yang membentuk perusahaan untuk mengatasi tantangan sosial, mulai mengurangi keterasingan para lanjut usia (lansia) hingga memperbaiki komunitas dan memutus siklus saling menghina. Satu dari lima warga Australia yang mengalami masalah kesehatan mental adalah pengangguran.
”Orang dengan penyakit mental meninggal pada usia 50-an tahun, dibandingkan 80-an tahun pada sisa populasi (normal). Bagaimana jika kita dapat memberi pekerjaan dan itu akan membuat perbedaan?” ungkap Terry pada kantor berita Reuters.
Bagi para pegawai Vanguard, banyak yang mengalami kelainan bipolar, depresi, kegelisahan, atau masalah kesehatan fisik. Memiliki pekerjaan di perusahaan itu dapat memberi mereka manfaat.
”Mereka mengunjungi rumah sakit menjadi lebih jarang, tidak terlalu gelisah tentang membayar sewa, dan banyak yang telah berhenti merokok,” ungkap hasil survei Vanguard.
Bekerja memberi seseorang independensi dan keamanan keuangan, mengalihkan dari kekhawatiran, serta interaksi dengan teman memperbaiki kondisi mental dan rasa percaya diri.
Saat ini Pemerintah Queensland menawarkan dukungan untuk membantu bisnis semacam itu tumbuh atau melakukan ekspansi. Pemerintah juga akan membeli lebih banyak produk dan jasa dari perusahaan sosial semacam itu. Terry memutuskan membuka Vanguard setelah memimpin Toowoomba Clubhouse yang membantu orang pulih dari penyakit mental.
Dia melihat perbedaan pada para kliennya dengan memberi pekerjaan kepada mereka. ”Sebagian besar orang yang saya temui berkata, íSaya suka yang Anda lakukan Luke. Saya ingin bermitra dan saya ingin pekerjaaní. Saya berpikir Saya tidak dapat membantu dengan menjadi mitra, tapi saya dapat membantu dengan pekerjaaní,” katanya.
Dia pun bertanya di tempatnya untuk melakukan pekerjaan apa pun. Dia juga mendapat tawaran untuk mencuci di Rumah Sakit Swasta St Vincent yang memiliki 210 tempat tidur pasien.
Setelah melakukan penggalangan dana, Terry mengumpulkan USD4,7 juta dari lebih 100 sumber dan Vanguard Laundry Services lahir. ”Perusahaan akan segera impas dan laba akan diinvestasikan lagi ke bisnis atau didonasikan untuk lembaga kesehatan mental,” kata Terry, yang ingin mendirikan 10 lokasi laundry pada 2025. (Syarifudin)
(nfl)