Rusia Akui Banyak Warganya Tewas di Suriah
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia membenarkan bahwa banyak warga Rusia dan juga warga dari negara persemakmuran Rusia atau CIS tewas di Suriah. CIS adalah sebuah konfederasi yang terdiri dari sembilan negara anggota dan dua anggota asosiasi yang berada di Eurasia. Organisasi terbentuk pada saat pembubaran Uni Soviet, dan beranggotakan negara-negara bekas Soviet.
Georgia menarik keanggotaannya pada tahun 2008 setelah teribat konflik dengan Rusia. Sementara negara-negara Baltik, seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania, yang menganggap keanggotaan mereka di Uni Soviet sebagai pendudukan ilegal, memilih untuk tidak berpartisipasi.
Dalam sebuah pernyataan, Kemlu Rusia menuturkan bahwa puluhan warga Rusia dan CIS telah terbunuh dalam bentrokan baru-baru ini di Suriah. Ini termasuk dengan lima orang yang tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) di Suriah pada pekan lalu.
Namun, Kemlu Rusia menekankan bahwa mereka bukan anggota militer. Kementerian itu menegaskan bahwa mereka yang bertempur di Suriah datang atas keinginan sendiri.
"Dalam bentrokan militer baru-baru ini di Suriah, di mana tentara Rusia tidak berpartisipasi dengan cara apapun, warga negara Rusia dan CIS terbunuh dan beberapa lainnya terluka," kata Kemlu Rusia.
Menurut kementerian tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (20/2), mereka yang terluka telah dibantu untuk kembali ke Rusia dan telah mendapatkan bantuan medis.
Georgia menarik keanggotaannya pada tahun 2008 setelah teribat konflik dengan Rusia. Sementara negara-negara Baltik, seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania, yang menganggap keanggotaan mereka di Uni Soviet sebagai pendudukan ilegal, memilih untuk tidak berpartisipasi.
Dalam sebuah pernyataan, Kemlu Rusia menuturkan bahwa puluhan warga Rusia dan CIS telah terbunuh dalam bentrokan baru-baru ini di Suriah. Ini termasuk dengan lima orang yang tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) di Suriah pada pekan lalu.
Namun, Kemlu Rusia menekankan bahwa mereka bukan anggota militer. Kementerian itu menegaskan bahwa mereka yang bertempur di Suriah datang atas keinginan sendiri.
"Dalam bentrokan militer baru-baru ini di Suriah, di mana tentara Rusia tidak berpartisipasi dengan cara apapun, warga negara Rusia dan CIS terbunuh dan beberapa lainnya terluka," kata Kemlu Rusia.
Menurut kementerian tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (20/2), mereka yang terluka telah dibantu untuk kembali ke Rusia dan telah mendapatkan bantuan medis.
(esn)