Waswas China, AS Bakal Kirim Ribuan Marinir Tambahan ke Asia Timur
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon bersiap untuk mengirim ribuan marinir tambahan ke kawasan Asia Timur setelah Amerika Serikat (AS) khawatir dengan peningkatan kekuatan militer China di kawasan tersebut.
Rencana Pentagon ini diambil dengan memangkas dana dan jumlah personel militer yang berada di Timur Tengah. Langkah itu mengikuti dokumen Strategi Pertahanan Nasional yang baru ditandatangani pemerintah Presiden Donald Trump yang berlaku untuk beberapa tahun ke depan.
Menurut sebuah laporan yang diulas Wall Street Journal, Pentagon berencana untuk mengirim personel tambahan Marine Corps Expeditionary Units (MEU) ke Asia Timur. Tujuannya adalah untuk meyakinkan negara-negara Pasifik agar tetap berdiri dengan AS, bukan dengan China.
MEU adalah sekelompok sekitar 2.200 marinir yang beroperasi dari kapal perang amfibi dan memiliki pesawat terbang sendiri, tank, senjata berat, dan sumber daya lainnya. Penempatan MEU biasanya berlangsung selama tujuh bulan dan mungkin melibatkan misi di perairan seperti patroli atau pelatihan tempur.
Laporan yang mengutip pejabat militer AS ini tidak mengatakan berapa banyak MEU tambahan yang akan dikirim. AS sendiri sudah memiliki sekitar 50.000 anggota layanan militer di Jepang, hampir 30.000 personel di Korea Selatan, dan 7.000 personel lainnya di Guam.
Dalam sebuah langkah terkait, Pentagon akan menambah jumlah marinir yang ditempatkan di Darwin, Australia, wilayah yang dekat dengan Papua, Indonesia. Saat ini, sebanyak 1.250 tentara Washington ditempatkan di Darwin dan dirotasi setiap enam bulan. Jumlah pasti tambahan personel militer AS di Darwin belum diketahui.
Menurut laporan tersebut, MEU di Asia Timur akan membantu AS “membujuk negara-negara Pasifik untuk berdiri bersama AS”.
”Saya yakin (Strategi Pertahanan Nasional) dan panduan lainnya mengharuskan kita untuk mengadopsi postur yang lebih global dan ini akan membentuk kehadiran angkatan laut kita di masa depan, terutama di wilayah Indo-Pasifik,” kata Jenderal Robert Neller, komandan Korps Marinir AS. ”Kita harus hadir untuk berkompetisi.”
”Kami memiliki kepentingan yang bertahan lama di sini, kami memiliki komitmen yang bertahan lama dan kami memiliki kehadiran abadi di sini,” imbuh Jenderal Joseph Dunford, Ketua Kepala Staf Gabungan Militer AS, yang dilansir Minggu (11/2/2018).
Menurut data Pentagon, 39.345 tentara AS ditempatkan di 112 pangkalan Jepang. Secara terpisah, Korea Selatan menjadi tuan rumah sejumlah besar pasukan militer AS, dengan 23.468 personel bertugas di 83 lokasi. Lebih dari 300 tank, termasuk M1 Abrams yang kuat, dan kendaraan lapis baja ditempatkan di sana.
Sedangkan di Guam, ada 3.831 staf militer AS. Pangkalan Andersen di Guam juga menjadi rumah bagi pesawat pembom B52 dan sejumlah jet tempur.
Rencana Pentagon ini diambil dengan memangkas dana dan jumlah personel militer yang berada di Timur Tengah. Langkah itu mengikuti dokumen Strategi Pertahanan Nasional yang baru ditandatangani pemerintah Presiden Donald Trump yang berlaku untuk beberapa tahun ke depan.
Menurut sebuah laporan yang diulas Wall Street Journal, Pentagon berencana untuk mengirim personel tambahan Marine Corps Expeditionary Units (MEU) ke Asia Timur. Tujuannya adalah untuk meyakinkan negara-negara Pasifik agar tetap berdiri dengan AS, bukan dengan China.
MEU adalah sekelompok sekitar 2.200 marinir yang beroperasi dari kapal perang amfibi dan memiliki pesawat terbang sendiri, tank, senjata berat, dan sumber daya lainnya. Penempatan MEU biasanya berlangsung selama tujuh bulan dan mungkin melibatkan misi di perairan seperti patroli atau pelatihan tempur.
Laporan yang mengutip pejabat militer AS ini tidak mengatakan berapa banyak MEU tambahan yang akan dikirim. AS sendiri sudah memiliki sekitar 50.000 anggota layanan militer di Jepang, hampir 30.000 personel di Korea Selatan, dan 7.000 personel lainnya di Guam.
Dalam sebuah langkah terkait, Pentagon akan menambah jumlah marinir yang ditempatkan di Darwin, Australia, wilayah yang dekat dengan Papua, Indonesia. Saat ini, sebanyak 1.250 tentara Washington ditempatkan di Darwin dan dirotasi setiap enam bulan. Jumlah pasti tambahan personel militer AS di Darwin belum diketahui.
Menurut laporan tersebut, MEU di Asia Timur akan membantu AS “membujuk negara-negara Pasifik untuk berdiri bersama AS”.
”Saya yakin (Strategi Pertahanan Nasional) dan panduan lainnya mengharuskan kita untuk mengadopsi postur yang lebih global dan ini akan membentuk kehadiran angkatan laut kita di masa depan, terutama di wilayah Indo-Pasifik,” kata Jenderal Robert Neller, komandan Korps Marinir AS. ”Kita harus hadir untuk berkompetisi.”
”Kami memiliki kepentingan yang bertahan lama di sini, kami memiliki komitmen yang bertahan lama dan kami memiliki kehadiran abadi di sini,” imbuh Jenderal Joseph Dunford, Ketua Kepala Staf Gabungan Militer AS, yang dilansir Minggu (11/2/2018).
Menurut data Pentagon, 39.345 tentara AS ditempatkan di 112 pangkalan Jepang. Secara terpisah, Korea Selatan menjadi tuan rumah sejumlah besar pasukan militer AS, dengan 23.468 personel bertugas di 83 lokasi. Lebih dari 300 tank, termasuk M1 Abrams yang kuat, dan kendaraan lapis baja ditempatkan di sana.
Sedangkan di Guam, ada 3.831 staf militer AS. Pangkalan Andersen di Guam juga menjadi rumah bagi pesawat pembom B52 dan sejumlah jet tempur.
(mas)