Bajak Laut Bebaskan Kapal Tanker India
A
A
A
MUMBAI - Kelompok bajak laut telah membebaskan sebuah kapal tanker yang membawa 22 awak asal India dan 13.500 ton bensin pada Selasa (6/2/2018). Demikian pernyataan yang dikeluarkan perusahaan kapal Anglo-Eastern yang berbasis di Hong Kong.
"Semua anggota awak dilaporkan dalam kondisi aman dan baik serta muatannya tetap berada di atas kapal," kata perusahaan itu seperti dilansir dari Reuters.
Tidak diketahui apakah pihak perusahaan memberikan sejumlah uang tebusan kepada para bajak laut untuk membebaskan para kru dan muatan kapal.
Seperti diwartakan sebelumnya, kapal tanker Marine Express hilang di Teluk Guinea setelah hilang kontak di Benin pada hari Jumat.
Baca Juga: Kapal Tanker India Hilang di Lepas Pantai Afrika Barat
Para ahli mengatakan Teluk Guinea telah menjadi target untuk bajak laut yang mencuri kargo dan menuntut uang tebusan, bahkan di saat insiden pembajakan telah jatuh di seluruh dunia. Kapal-kapal di daerah tersebut menjadi sasaran serangkaian insiden terkait pembajakan tahun lalu, menurut sebuah laporan oleh Biro Maritim Internasional (IMB) Januari, yang menyoroti perairan di Afrika Barat sebagai wilayah yang menjadi perhatian.
"Meskipun jumlah serangan tahun ini (2017) turun dibandingkan dengan tahun lalu, Teluk Guinea dan perairan sekitar Nigeria tetap menjadi ancaman bagi pelaut," kata Pottengal Mukundan, direktur biro tersebut.
Teluk Guinea memimpin dunia dalam jumlah dan tingkat kekerasan insiden pembajakan, menurut organisasi nirlaba itu.
"Semua anggota awak dilaporkan dalam kondisi aman dan baik serta muatannya tetap berada di atas kapal," kata perusahaan itu seperti dilansir dari Reuters.
Tidak diketahui apakah pihak perusahaan memberikan sejumlah uang tebusan kepada para bajak laut untuk membebaskan para kru dan muatan kapal.
Seperti diwartakan sebelumnya, kapal tanker Marine Express hilang di Teluk Guinea setelah hilang kontak di Benin pada hari Jumat.
Baca Juga: Kapal Tanker India Hilang di Lepas Pantai Afrika Barat
Para ahli mengatakan Teluk Guinea telah menjadi target untuk bajak laut yang mencuri kargo dan menuntut uang tebusan, bahkan di saat insiden pembajakan telah jatuh di seluruh dunia. Kapal-kapal di daerah tersebut menjadi sasaran serangkaian insiden terkait pembajakan tahun lalu, menurut sebuah laporan oleh Biro Maritim Internasional (IMB) Januari, yang menyoroti perairan di Afrika Barat sebagai wilayah yang menjadi perhatian.
"Meskipun jumlah serangan tahun ini (2017) turun dibandingkan dengan tahun lalu, Teluk Guinea dan perairan sekitar Nigeria tetap menjadi ancaman bagi pelaut," kata Pottengal Mukundan, direktur biro tersebut.
Teluk Guinea memimpin dunia dalam jumlah dan tingkat kekerasan insiden pembajakan, menurut organisasi nirlaba itu.
(ian)