Iran: Kebijakan Nuklir AS Bisa Musnahkan Peradaban Dunia
A
A
A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif angkat bicara mengenai tinjauan postur nuklir (NPR) Amerika Serikat (AS) yang baru saja dirilis oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Melalui akun Twitternya, Zarif menyatakan, NPR baru AS telah melanggar perjanjian nonproliferasi nuklir (NPT). Dia juga menyebut kebijakan ini sangat berbahaya, karena dapat membuat peradaban dunia musnah.
"Tinjauan postur nuklir AS mencerminkan ketergantungan yang lebih besar pada nuklir yang melanggar NPT, membawa manusia mendekati pemusnahan. Tidak heran jam kiamat telah mendekati titik paling berbahaya sejak tahun 1953. Kelemahan Trump dalam membunuh JCPOA berasal dari kelalaian berbahaya yang sama," ucap Zarif, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (4/2).
Sementara itu, terkait dengan keputusan AS untuk memasukan Iran, Rusia dan China dalam daftar negara yang dapat menimbulkan ancaman potensial terhadap keamanan nasional AS. Zarif menyatakan Trump kembali menunjukan ketidaktahuannya mengenai Iran dan kebijakan yang diambil oleh Iran.
"Trump kembali menegaskan ketidaktahuannya terhadap Iran dan wilayahnya. Semua orang tahu di mana dia berdiri dan tentu saja tidak dengan orang Iran. Kliennya yang 'suci', 'dipilih secara demokratis' di wilayah kita mungkin akan senang, tapi bukan orang-orang yang menerima tirani dan senjata mereka, termasuk anak-anak Yaman," tukasnya.
Melalui akun Twitternya, Zarif menyatakan, NPR baru AS telah melanggar perjanjian nonproliferasi nuklir (NPT). Dia juga menyebut kebijakan ini sangat berbahaya, karena dapat membuat peradaban dunia musnah.
"Tinjauan postur nuklir AS mencerminkan ketergantungan yang lebih besar pada nuklir yang melanggar NPT, membawa manusia mendekati pemusnahan. Tidak heran jam kiamat telah mendekati titik paling berbahaya sejak tahun 1953. Kelemahan Trump dalam membunuh JCPOA berasal dari kelalaian berbahaya yang sama," ucap Zarif, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (4/2).
Sementara itu, terkait dengan keputusan AS untuk memasukan Iran, Rusia dan China dalam daftar negara yang dapat menimbulkan ancaman potensial terhadap keamanan nasional AS. Zarif menyatakan Trump kembali menunjukan ketidaktahuannya mengenai Iran dan kebijakan yang diambil oleh Iran.
"Trump kembali menegaskan ketidaktahuannya terhadap Iran dan wilayahnya. Semua orang tahu di mana dia berdiri dan tentu saja tidak dengan orang Iran. Kliennya yang 'suci', 'dipilih secara demokratis' di wilayah kita mungkin akan senang, tapi bukan orang-orang yang menerima tirani dan senjata mereka, termasuk anak-anak Yaman," tukasnya.
(esn)