China Kembangkan Pesawat Mata-mata yang Diluncurkan dari Kapal Induk
A
A
A
BEIJING - China sedang mengembangkan pesawat mata-mata baru yang dirancang untuk diluncurkan dari kapal induknya. Pesawat yang dikembangkan itu dilengkapi dengan sistem radar untuk melacak pesawat jet tempur musuh.
Media pemerintah China untuk pertama kalinya mengonfirmasi pembangan pesawat mata-mata baru itu pada hari Senin. Laporan yang dilansir South China Morning Post mengatakan, China membangun pesawat peringatan dini atau Airborne Early Warning and Control System (AWCS) yang dibawa kapal induk.
Nama pesawat mata-mata yang dikembangkan Beijing itu adalah KJ-600.
Laporan itu muncul saat Amerika Serikat (AS) menempatkan pesawat-pesawat jet tempur F-35 ke basis militer di Jepang dan basis AS lainnya di Asia Pasifik selama setahun terakhir. Penempatan pesawat-pesawat jet tempur F-35 AS itu untuk menantang pertahanan udara China.
Pengamat militer yang berbasis di Beijing, Li Jie, mengatakan bahwa KJ-600 akan dilengkapi dengan radar pemindai elektronik aktif atau radar AESA. Radar canggih itu memungkinkan pesawat mata-mata baru China menemukan pesawat siluman seperti pesawat F-22 dan F-35 AS.
Pesawat KJ-600 juga bisa menjadi pusat komando di udara. ”AESA dapat mendeteksi jet tempur siluman dalam jarak yang sangat jauh,” kata Li, yang dilansir Minggu (28/1/2018).
Lie mengatakan, pesawat KJ-600 akan mengisi kesenjangan kemampuan persenjataan China dan AS sekaligus meningkatkan efektivitas tempur armada tempur Beijing.
Menurut Li, KJ-600 kemungkinan akan digunakan pada kapal induk ketiga China yang sedang dibangun di Shanghai. Kapal induk itu dilengkapi dengan sistem peluncuran elektromagnetik yang canggih, EMALS.
Media pemerintah China untuk pertama kalinya mengonfirmasi pembangan pesawat mata-mata baru itu pada hari Senin. Laporan yang dilansir South China Morning Post mengatakan, China membangun pesawat peringatan dini atau Airborne Early Warning and Control System (AWCS) yang dibawa kapal induk.
Nama pesawat mata-mata yang dikembangkan Beijing itu adalah KJ-600.
Laporan itu muncul saat Amerika Serikat (AS) menempatkan pesawat-pesawat jet tempur F-35 ke basis militer di Jepang dan basis AS lainnya di Asia Pasifik selama setahun terakhir. Penempatan pesawat-pesawat jet tempur F-35 AS itu untuk menantang pertahanan udara China.
Pengamat militer yang berbasis di Beijing, Li Jie, mengatakan bahwa KJ-600 akan dilengkapi dengan radar pemindai elektronik aktif atau radar AESA. Radar canggih itu memungkinkan pesawat mata-mata baru China menemukan pesawat siluman seperti pesawat F-22 dan F-35 AS.
Pesawat KJ-600 juga bisa menjadi pusat komando di udara. ”AESA dapat mendeteksi jet tempur siluman dalam jarak yang sangat jauh,” kata Li, yang dilansir Minggu (28/1/2018).
Lie mengatakan, pesawat KJ-600 akan mengisi kesenjangan kemampuan persenjataan China dan AS sekaligus meningkatkan efektivitas tempur armada tempur Beijing.
Menurut Li, KJ-600 kemungkinan akan digunakan pada kapal induk ketiga China yang sedang dibangun di Shanghai. Kapal induk itu dilengkapi dengan sistem peluncuran elektromagnetik yang canggih, EMALS.
(mas)