Serangan Hotel di Kabul: Sejumlah Orang Tewas dan Disandera

Minggu, 21 Januari 2018 - 05:34 WIB
Serangan Hotel di Kabul:...
Serangan Hotel di Kabul: Sejumlah Orang Tewas dan Disandera
A A A
KABUL - Sekelompok orang bersenjata menyerang Hotel Intercontinental di Kabul pada hari Sabtu. Para pelaku menyandera dan terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan saat gedung di Ibu Kota Afghanistan itu terbakar, penduduk dan staf melarikan diri.

Manajer hotel Ahmad Haris Nayab, yang lolos tanpa cedera, mengatakan bahwa para penyerang memasuki bagian utama hotel melalui dapur dan orang-orang mencoba keluar di tengah berondongan tembakan.

"Beberapa orang telah terbunuh dan setidaknya enam orang terluka dalam serangan tersebut, yang terjadi beberapa hari setelah sebuah peringatan kedutaan AS mengenai kemungkinan serangan terhadap hotel di Kabul," ujar seorang juru bicara kementerian dalam negeri, Nasrat Rahimi, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (21/1/2018).

Tidak ada klaim tanggung jawab untuk serangkaian serangan terbaru yang menggarisbawahi situasi genting di kota tersebut dan kemampuan militan untuk melakukan pukulan untuk meruntuhkan kepercayaan pada pemerintah yang didukung Barat.

Pejabat mengatakan ada sebanyak empat penyerang dan setidaknya dua di antaranya telah terbunuh saat Pasukan Khusus Afghanistan membersihkan lantai satu dan bergerak ke tempat yang kedua, melawan penyerang, yang tampaknya memiliki sejumlah besar granat tangan.

Menurut salah seorang saksi, yang tidak ingin disebutkan namanya, para penyerang membawa beberapa staf hotel dan tamu sebagai sandera.

Intercontinental Hotel, yang terletak di puncak bukit dan sangat terlindungi seperti kebanyakan bangunan umum di Kabul, sebelumnya diserang oleh pejuang Taliban pada tahun 2011.

Ini adalah satu dari dua hotel mewah utama di kota ini dan telah menjadi tuan rumah konferensi teknologi informasi pada hari Minggu. "Lebih dari 100 manajer dan insinyur IT berada di lokasi saat serangan tersebut terjadi," kata Ahmad Waheed, seorang pejabat di kementerian telekomunikasi.

Rincian dari insiden tersebut masih belum jelas, namun juru bicara kementerian dalam negeri Najib Danish mengatakan sebuah perusahaan swasta telah mengambil alih keamanan sekitar tiga pekan lalu.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kabul telah mengeluarkan peringatan kepada warga AS pada hari Kamis. "Kami mengetahui laporan bahwa kelompok ekstremis mungkin merencanakan serangan terhadap hotel di Kabul," begitu bunyi peringatan yang dikeluarkan.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa pihaknya memantau situasi tersebut dan menghubungi pihak berwenang Afghanistan untuk menentukan apakah ada warga AS yang terkena dampak kejadian tersebut.

Kapten Tom Gresback, juru bicara misi dukungan pimpinan NATO di Afghanistan mengatakan bahwa mereka juga mengawasi dengan seksama. "Pasukan Pertahanan dan Keamanan Afghanistan memimpin upaya respon. Menurut laporan awal, tidak ada anggota misi dukungan atau (pasukan AS) yang terluka dalam insiden ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

Meskipun misi dukungan pimpinan NATO mengatakan Taliban mendapat tekanan setelah AS meningkatkan bantuan kepada pasukan keamanan Afghanistan dan meningkatkan serangan udara terhadap gerilyawan, keamanan tetap tidak stabil.

Saat tekanan di medan perang meningkat, pejabat keamanan telah memperingatkan bahwa bahaya serangan terhadap target profil tinggi di Kabul dan kota-kota lain akan meningkat.

Setelah serangan berulang kali di Kabul, terutama sebuah insiden pada Mei lalu dimana seorang pembom truk membunuh setidaknya 150 orang di luar kedutaan besar Jerman, keamanan diperkuat lebih lanjut.

Sementara sahamnya memiliki nama yang sama, namun hotel di Kabul bukan bagian dari InterContinental Hotels Group (IHG), yang mengeluarkan sebuah pernyataan pada tahun 2011 yang mengatakan bahwa hotel Intercontinental di Kabul bukan bagian dari IHG dan belum sejak 1980.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1186 seconds (0.1#10.140)