Pria Bersenjata Serang Gereja Koptik dan Toko di Mesir, 11 Tewas
A
A
A
KAIRO - Seorang pria bersenjata membunuh setidaknya 11 orang pada hari Jumat dalam sebuah serangan di sebuah gereja Ortodoks Koptik dan sebuah toko milik Kristen di dekat Kairo. Kementerian Dalam Negeri dan pejabat gereja Mesir mengatakan pelaku terluka dan berhasil ditangkap.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dalam sebuah pernyataan lewat kantor berita Amaq, meskipun tidak memberikan bukti untuk klaim tersebut.
Laporan sebelumnya oleh sumber keamanan dan media pemerintah mengatakan setidaknya dua penyerang terlibat dalam serangan hari Jumat, dan yang satu ditembak mati dan satu lagi melarikan diri dari tempat kejadian.
"Penembakan dimulai pukul 10.30 pagi dan dilakukan lebih dari 15 menit. Ada lebih dari satu penyerang," Mohammed Hussein Abdelhadi, yang tinggal di dekat gereja tersebut.
Seorang saksi yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan bahwa polisi terbunuh saat dia menutup gerbang gereja untuk menghentikan orang bersenjata tersebut masuk.
Namun Kementerian Dalam Negeri Mesir tidak memberikan penjelasan untuk laporan yang berbeda tersebut.
Gereja Koptik mengatakan bahwa pelaku pertama kali menembaki sebuah toko milik orang Kristen sejauh 4 km, membunuh dua orang, sebelum melanjutkan perjalanan ke gereja Mar Mina di pinggiran selatan Kairo, Helwan. Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa dia melepaskan tembakan ke pintu masuk ke lokasi tersebut dan mencoba melempar alat peledak.
"Pria bersenjata tersebut membunuh setidaknya sembilan orang, termasuk seorang polisi, di gereja tersebut," menurut kementerian dalam negeri dan laporan Gereja Koptik seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (30/12/2017).
Pihak Gereja mengatakan seorang wanita muda telah meninggal akibat dari luka-lukanya, sehingga jumlah korban tewas di gereja tersebut menjadi delapan orang.
"Pasukan keamanan telah mengambil tindakan terhadap pelaku penyerangan dan menangkapnya setelah dia terluka. Tindakan hukum telah dilakukan," kata Kementerian Dalam negeri, tanpa menjelaskan lebih jauh.
Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan penyidik telah mengidentifikasi pria bersenjata tersebut, menambahkan bahwa pelaku telah melakukan beberapa serangan sejak tahun lalu. Mesir juga bergulat dengan pemberontakan negara Islam yang mematikan di wilayah Sinai Utara.
Kementerian kesehatan mengatakan lima orang telah terluka, termasuk dua wanita yang dikatakan berada dalam kondisi serius.
Pemakaman bersama untuk delapan dari mereka yang terbunuh diadakan pada hari Jumat malam di gereja Perawan Maria di Helwan.
Kepala Gereja Koptik, Paus Tawadros II, memimpin upacara berkabung untuk para korban.
"Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga-keluarga tersebut dan memerintahkan pasukan keamanan untuk meningkatkan langkah-langkah keselamatan di tempat-tempat sensitif," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Jaksa penuntut negara Kairo mengatakan bahwa sebuah penyelidikan telah diluncurkan dalam insiden tersebut.
Polisi telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di sekitar gereja-gereja menjelang perayaan Natal Koptik pada 7 Januari mendatang. Polisi menyebar petugas di luar tempat ibadah Kristen dan mendirikan detektor logam di beberapa gereja besar.
Militan Islam telah mengklaim beberapa serangan terhadap minoritas Kristen besar Mesir dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dua pemboman di Palm Sunday pada bulan April dan sebuah ledakan di katedral Koptik terbesar di Kairo pada bulan Desember 2016 yang menewaskan 28 orang.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dalam sebuah pernyataan lewat kantor berita Amaq, meskipun tidak memberikan bukti untuk klaim tersebut.
Laporan sebelumnya oleh sumber keamanan dan media pemerintah mengatakan setidaknya dua penyerang terlibat dalam serangan hari Jumat, dan yang satu ditembak mati dan satu lagi melarikan diri dari tempat kejadian.
"Penembakan dimulai pukul 10.30 pagi dan dilakukan lebih dari 15 menit. Ada lebih dari satu penyerang," Mohammed Hussein Abdelhadi, yang tinggal di dekat gereja tersebut.
Seorang saksi yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan bahwa polisi terbunuh saat dia menutup gerbang gereja untuk menghentikan orang bersenjata tersebut masuk.
Namun Kementerian Dalam Negeri Mesir tidak memberikan penjelasan untuk laporan yang berbeda tersebut.
Gereja Koptik mengatakan bahwa pelaku pertama kali menembaki sebuah toko milik orang Kristen sejauh 4 km, membunuh dua orang, sebelum melanjutkan perjalanan ke gereja Mar Mina di pinggiran selatan Kairo, Helwan. Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa dia melepaskan tembakan ke pintu masuk ke lokasi tersebut dan mencoba melempar alat peledak.
"Pria bersenjata tersebut membunuh setidaknya sembilan orang, termasuk seorang polisi, di gereja tersebut," menurut kementerian dalam negeri dan laporan Gereja Koptik seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (30/12/2017).
Pihak Gereja mengatakan seorang wanita muda telah meninggal akibat dari luka-lukanya, sehingga jumlah korban tewas di gereja tersebut menjadi delapan orang.
"Pasukan keamanan telah mengambil tindakan terhadap pelaku penyerangan dan menangkapnya setelah dia terluka. Tindakan hukum telah dilakukan," kata Kementerian Dalam negeri, tanpa menjelaskan lebih jauh.
Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan penyidik telah mengidentifikasi pria bersenjata tersebut, menambahkan bahwa pelaku telah melakukan beberapa serangan sejak tahun lalu. Mesir juga bergulat dengan pemberontakan negara Islam yang mematikan di wilayah Sinai Utara.
Kementerian kesehatan mengatakan lima orang telah terluka, termasuk dua wanita yang dikatakan berada dalam kondisi serius.
Pemakaman bersama untuk delapan dari mereka yang terbunuh diadakan pada hari Jumat malam di gereja Perawan Maria di Helwan.
Kepala Gereja Koptik, Paus Tawadros II, memimpin upacara berkabung untuk para korban.
"Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga-keluarga tersebut dan memerintahkan pasukan keamanan untuk meningkatkan langkah-langkah keselamatan di tempat-tempat sensitif," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Jaksa penuntut negara Kairo mengatakan bahwa sebuah penyelidikan telah diluncurkan dalam insiden tersebut.
Polisi telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di sekitar gereja-gereja menjelang perayaan Natal Koptik pada 7 Januari mendatang. Polisi menyebar petugas di luar tempat ibadah Kristen dan mendirikan detektor logam di beberapa gereja besar.
Militan Islam telah mengklaim beberapa serangan terhadap minoritas Kristen besar Mesir dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dua pemboman di Palm Sunday pada bulan April dan sebuah ledakan di katedral Koptik terbesar di Kairo pada bulan Desember 2016 yang menewaskan 28 orang.
(ian)