Samoa dan Kiribati, Negara Pertama Rayakan Tahun Baru
A
A
A
AUSTRALIA - Pesta kembang api selalu digelar di atas Sydney Harbour sebagai simbol dimulainya festival Tahun Baru secara global. Namun jangan ternyata Australia bukan negara pertama yang merayakan datangnya Tahun Baru.
Tempat pertama yang merayakan Tahun Baru adalah Tonga, Samoa, dan Kiribati atau Christmas Island yang akan membunyikan lonceng pergantian tahun pada pukul 10 am GMT pada 31 Desember. Setelah Tahun Baru di tiga lokasi itu, kemeriahan pergantian tahun pun bergulir ke penjuru dunia.
Samoa mengubah zona waktu dini hari pada 29 Desember 2011 agar sama dengan mitra dagang Asia. Yang menarik, saat perpindahan zona waktu itu dilakukan, warganya tidur pada hari Kamis dan bangun pada hari Sabtu. Para pekerjanya pun tetap dibayar untuk hari Jumat.
Adapun tempat kedua yang merayakan Tahun Baru ialah Kepulauan Chatham di Selandia Baru, kemudian diikuti sebagian wilayah Rusia dan Australia.
Tempat ketiga yang merayakan Tahun Baru adalah Wellington, Tonga , Tokelau, Fiji, Antartika-Kutub Selatan, McMurdo, dan Phoenix Islands. Lokasi keempat adalah Chukotka dan Kamchatka di Rusia, Kepulauan Marshall, Wallis dan Futuna.
Urutan kelima yang merayakan Tahun Baru adalah Sydney, Melbourne, Canberra, Hobart di Australia, Kepulauan Solomon, Papua Nugini, Srednekolymsk di Rusia, Pulau Norfolk di Australia.
Indonesia berada di urutan kesembilan yang merayakan Tahun Baru. Selain Indonesia, yang berada di urutan kesembilan adalah Jepang, Korea Selatan (Korsel), dan Timor Leste.
“Inggris berada di urutan ke-25 yang merayakan Tahun Baru pada 2018, bersama tempat lain dengan zona waktu yang sama yakni Portugal, Irlandia, Eslandia, Kepulauan Canary dan Moroko,” ungkap laporan The Sun.
Tempat terakhir yang merayakan pergantian tahun adalah pulau kecil yang dalam kontrol Amerika Serikat (AS) yakni Pulau Baker dan Pulau Howland. Terakhir kedua yakni American Samoa yang jaraknya hanya 558 mil dari Tonga. Dua pulau itu merayakan Tahun Baru pada pukul 11 am GMT.
Dengan letak yang dekat antara American Samoa dan Tonga, maka seseorang dapat menikmati dua kali Tahun Baru 2018 dalam semalam, dengan terbang menggunakan pesawat.
Berbagai festival digelar di penjuru dunia untuk menyambut Tahun Baru. Berbagai festival itu antara lain Hogmanay yang diperingati di Skotlandia. Hogmanay merupakan kata Skotlandia untuk 31 Desember dalam kalender Gregorian atau sama dengan peringatan Malam Tahun Baru di Skotlandia.
Sekitar 150.000 orang biasanya mengikuti perayaan Hogmanay di Edinburgh selama tiga hari acara untuk menyambut Tahun Baru. Festival akan dimulai dengan prosesi Torchlight pada 30 Desember dan terus berlanjut ke “Loony Dook” pada Hari Tahun Baru, saat ratusan orang terjun ke air yang membeku di Sungai Forth.
Di Turki, warganya mengenakan pakaian dalam berwarna merah sebagai simbol keberuntungan. Di Venice, warga menggelar acara berciuman massal. Acara ciuman massal itu melengkapi kemeriahan pesta kembang api di atas Basin of St Mark.
“Di Romania, warganya menggelar tarian beruang. Mereka mengenakan kostum beruang dan menari dari rumah ke rumah. Tradisi ini dilakukan untuk menjauhkan nasib buruk dari mereka,” papar laporan The Telegraph.
Di kota Brasstown, North Carolina, Amerika Serikat, warganya menggelar tradisi melemparkan tupai ke arah kerumunan orang. Tradisi ini menyimbolkan Brasstown sebagai ibu kota tupai dunia.
Di Cile, warga di Talca merayakan tahun baru dengan mengunjungi pemakaman orangtua mereka. Mereka menggelar misa dini hari dan ribuan orang menyalakan liling diiringi musik tradisional.
Di Inggris, biasanya lebih dari 1.500 orang berenang di air es di Saundersfoot, Wales. Tradisi ini juga dilakukan di Skotlandia. (Syarifudin)
Tempat pertama yang merayakan Tahun Baru adalah Tonga, Samoa, dan Kiribati atau Christmas Island yang akan membunyikan lonceng pergantian tahun pada pukul 10 am GMT pada 31 Desember. Setelah Tahun Baru di tiga lokasi itu, kemeriahan pergantian tahun pun bergulir ke penjuru dunia.
Samoa mengubah zona waktu dini hari pada 29 Desember 2011 agar sama dengan mitra dagang Asia. Yang menarik, saat perpindahan zona waktu itu dilakukan, warganya tidur pada hari Kamis dan bangun pada hari Sabtu. Para pekerjanya pun tetap dibayar untuk hari Jumat.
Adapun tempat kedua yang merayakan Tahun Baru ialah Kepulauan Chatham di Selandia Baru, kemudian diikuti sebagian wilayah Rusia dan Australia.
Tempat ketiga yang merayakan Tahun Baru adalah Wellington, Tonga , Tokelau, Fiji, Antartika-Kutub Selatan, McMurdo, dan Phoenix Islands. Lokasi keempat adalah Chukotka dan Kamchatka di Rusia, Kepulauan Marshall, Wallis dan Futuna.
Urutan kelima yang merayakan Tahun Baru adalah Sydney, Melbourne, Canberra, Hobart di Australia, Kepulauan Solomon, Papua Nugini, Srednekolymsk di Rusia, Pulau Norfolk di Australia.
Indonesia berada di urutan kesembilan yang merayakan Tahun Baru. Selain Indonesia, yang berada di urutan kesembilan adalah Jepang, Korea Selatan (Korsel), dan Timor Leste.
“Inggris berada di urutan ke-25 yang merayakan Tahun Baru pada 2018, bersama tempat lain dengan zona waktu yang sama yakni Portugal, Irlandia, Eslandia, Kepulauan Canary dan Moroko,” ungkap laporan The Sun.
Tempat terakhir yang merayakan pergantian tahun adalah pulau kecil yang dalam kontrol Amerika Serikat (AS) yakni Pulau Baker dan Pulau Howland. Terakhir kedua yakni American Samoa yang jaraknya hanya 558 mil dari Tonga. Dua pulau itu merayakan Tahun Baru pada pukul 11 am GMT.
Dengan letak yang dekat antara American Samoa dan Tonga, maka seseorang dapat menikmati dua kali Tahun Baru 2018 dalam semalam, dengan terbang menggunakan pesawat.
Berbagai festival digelar di penjuru dunia untuk menyambut Tahun Baru. Berbagai festival itu antara lain Hogmanay yang diperingati di Skotlandia. Hogmanay merupakan kata Skotlandia untuk 31 Desember dalam kalender Gregorian atau sama dengan peringatan Malam Tahun Baru di Skotlandia.
Sekitar 150.000 orang biasanya mengikuti perayaan Hogmanay di Edinburgh selama tiga hari acara untuk menyambut Tahun Baru. Festival akan dimulai dengan prosesi Torchlight pada 30 Desember dan terus berlanjut ke “Loony Dook” pada Hari Tahun Baru, saat ratusan orang terjun ke air yang membeku di Sungai Forth.
Di Turki, warganya mengenakan pakaian dalam berwarna merah sebagai simbol keberuntungan. Di Venice, warga menggelar acara berciuman massal. Acara ciuman massal itu melengkapi kemeriahan pesta kembang api di atas Basin of St Mark.
“Di Romania, warganya menggelar tarian beruang. Mereka mengenakan kostum beruang dan menari dari rumah ke rumah. Tradisi ini dilakukan untuk menjauhkan nasib buruk dari mereka,” papar laporan The Telegraph.
Di kota Brasstown, North Carolina, Amerika Serikat, warganya menggelar tradisi melemparkan tupai ke arah kerumunan orang. Tradisi ini menyimbolkan Brasstown sebagai ibu kota tupai dunia.
Di Cile, warga di Talca merayakan tahun baru dengan mengunjungi pemakaman orangtua mereka. Mereka menggelar misa dini hari dan ribuan orang menyalakan liling diiringi musik tradisional.
Di Inggris, biasanya lebih dari 1.500 orang berenang di air es di Saundersfoot, Wales. Tradisi ini juga dilakukan di Skotlandia. (Syarifudin)
(nfl)